Film A Beautiful Mind (2001)

Sinopsis Film Film A Beautiful Mind 2001

John Forbes Nash, Jr. adalah seorang matematikawan asal Amerika Serikat. Tidak sedikit di antara karya-karya dan teori-teorinya yang telah menjadi standar dalam penerapan di berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, hingga militer. Alasan mengapa kita membicarakan John Nash adalah Judul dari film yang akan saya ceritakan berikut ini, Benar, film A Beautiful MInd yang meluncur pada tahun 2001 mengangkat kisah hidup dari sosok jenius John Nash. Film ini mendasarkan ceritanya pada sebuah buku biografi berjudul sama yang merupakan karya dari Sylvia Nasar. Oke, alasan lain mengapa harus film ini adalah pemeran utamanya, Russell Crowe. Selain itu, kita juga akan menyaksikan aktor ternama lainnya, seperti Jennifer Connelly, Paul Bettany, Ed Harris, Josh Lucas, hingga Christopher Plummer. Inilah film A Beautiful Mind. 

A Beautiful Mind Seorang Jenius dan Skizofrenia Penemuan dan Pekerjaan 

Pada tahun 1947, John Nash (Russell Crowe) tiba di Universitas Princeton. Ia adalah penerima Beasiswa Carnegie yang prestisius di bidang matematika. Di saat yang sama, kita juga akan mengenal seorang Martin Hansen (Josh Lucas), yang merupakan rival atau saingan utama John.. Dalam sebuah acara, John bertemu dengan sekelompok mahasiswa berbakat dalam matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, termasuk Richard Sol (Adam Goldberg), Ainsley Neilson (Gray-Stanford), dan Bender (Anthony Rapp). Selain orang-orang itu, ia juga bertemu, berkenalan, dan menjadi akrab dengan teman sekamarnya, Charles Herman (Paul Bettany), seorang mahasiswa jurusan sastra.

Sebenarnya, John sedang berada di bawah tekanan besar untuk menciptakan sebuah makalah yang akan menentukan di mana ia akan bekerja nanti. Deadline untuk makalah tersebut sudah sangat dekat dan profesor yang membimbingnya menolak untuk memberi perpanjangan waktu. Namun, John tidak menyerah karena ia sangat ingin menerbitkan sebuah makalah dengan ide dan isi yang orisinal. 

Akhirnya, inspirasi pun mendatangi John saat ia mengerjakan makalah tersebut di sebuah kedai. Sementara teman-temannya sedang membahas cara mendekati sekelompok wanita, Martin membangkitkan konsep ekonomi Adam Smith yang menganjurkan “setiap orang untuk dirinya sendiri.” Namun, John berpendapat bahwa pendekatan kooperatif akan menghasilkan peluang sukses yang lebih baik. Maka, John pun mengembangkan konsep baru yang mengatur dinamika ini dan berhasil menyelesaikan sebuah makalah tentangnya. Profesor pembimbingnya terkesan dan setelah mempublikasikan makalah tersebut dalam bentuk artikel, John menerima tawaran pekerjaan di Institut Teknologi Massachusetts, 

Film A Beautiful Mind – Parcher, Charles, dan Pekerjaan Rahasia

Beberapa tahun kemudian, John mendapatkan undangan ke Pentagon. Ia mendapat permintaan untuk memecahkan kode komunikasi dalam bentuk enkripsi. Dengan kemampuannya yang luar biasa, John bahkan mampu menguraikan kode ini hanya dengan berpikir. Keterampilannya ini membuat staf dan para ahli lainnya di tempat itu merasa takjub. Di sisi lain, John pun menangkap bahwa ada seseorang, yang sepertinya juga merupakan bagian dari departemen tersebut, tengah memperhatikannya. 

Diam-diam, John mulai merasa bahwa pekerjaannya di Institut Teknologi Massachusetts, sebagai pengajar, tidak dapat memuaskan hasratnya sebagai seorang peneliti. Ia pun merasa pekerjaan itu tak dapat lagi mengembangkan potensinya. Namun, semuanya berubah ketika seseorang bernama Parcher (Ed Harris) menemuinya. John mengenali Parcher sebagai seseorang dari departemen pertahanan yang pernah memperhatikan atau mengawasinya saat ia tengah memecahkan enkripsi di Pentagon. Parcher menawarkan kepada John sebuah pekerjaan untuk mencari pola tersembunyi dalam majalah dan surat kabar untuk menggagalkan rencana Uni Soviet. Merasa pekerjaan itu memberinya tantangan lebih dan dapat memenuhi dorongan untuk membantu negaranya, John pun menerima dan mulai melakukan pekerjaan rahasia itu. 

Hari demi hari berlalu, selain mengajar, John pun memecahkan berbagai enkripsi dan mengirimkan hasil kerjanya secara berkala kepada departemen pertahanan melalui kotak surat rahasia. John merasa semakin terobsesi dengan mencari pola-pola tersebut.Bahkan, ia mulai merasa bahwa dirinya kerap mendapat pengawasan saat memberikan laporan ke kotak surat rahasia. Sementara itu, John pun mulai memperhatikan seorang mahasiswa bernama Alicia Larde (Jennifer Connelly) sejak gadis itu mengumpulkan tugas darinya. Maka, keduanya pun saling mencintai dan mulai menjalin hubungan. Di sisi lain, ketika John kembali ke Princeton, ia bertemu dengan Charles dan keponakannya, Marcee (Vivien Cardone). John menceritakan banyak hal kepada Charles, mulai dari hubungannya dengan Alicia, hingga pekerjaan rahasianya. Setelah mendapatkan saran dari Charles, John pun melamar Alicia dan keduanya menikah.

Film A Beautiful Mind – Gangguan Mental 

Meskipun menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis, lambat laun John mulai merasa terancam oleh pekerjaan rahasianya. Semua bermula ketika John tengah mengirimkan hasil kerjanya dalam memecahkan enkripsi. Tiba-tiba, Parcher menghampirinya dan membawanya berlari dari kejaran agen-agen Uni Soviet. Untungnya, Parcher berhasil melindungi John dan memulangkannya dalam keadaan selamat. Namun, kejadian itu membuat John sangat ketakutan dan akhirnya menceritakan semua yang telah dijalani dan dialaminya kepada Alicia. 

Di sisi lain, William terus memaksa John untuk tetap berada di dalam misi dan melakukan pekerjaannya seperti biasa. Ketika John memberikan kuliah tamu di Universitas Harvard, ia merasakan kehadiran orang-orang yang ia yakini sebagai agen rahasia Rusia tengah mengawasi dan hendak menangkapnya. John berusaha untuk melarikan diri dari mereka, tetapi orang-orang itu berhasil menangkapnya dan membawanya ke hadapan Dr. Rosen (Christopher Plummer) di sebuah fasilitas psikiatri. Namun, John mengira dan meyakini bahwa Dr. Rosen adalah seorang pimpinan dari sebuah kelompok mata-mata Uni Soviet.

Alicia mencari tahu lebih banyak tentang kondisi suaminya dan menemukan bahwa John mendapat diagnosis menderita gangguan skizofrenia paranoid. Dokternya, Dr. Rosen, menjelaskan bahwa Charles, Marcee, dan William hanya ada dalam imajinasi John. Alicia mulai menyelidiki hal ini dan ia sangat terkejut saat menemukan dokumen-dokumen yang selama ini dikirim John melalui sebuah kotak surat rahasia, ternyata sama sekali tak pernah terkirim. Kemudian, John harus menjalani terapi kejut insulin hingga mendapat keputusan dari rumah sakit bahwa dirinya telah pulih. Akan tetapi, John merasa frustrasi dengan efek samping obat antipsikotik yang membuatnya tidak bersemangat dan pasif. Maka, diam-diam John berhenti mengonsumsi obat tersebut sehingga gangguan mentalnya pun datang kembali. Sosok Parcher mendatangi kehidupan John kembali.

Film A Beautiful Mind – Gangguan Mental 2

Tidak lama kemudian, Alicia menemukan sesuatu yang membuatnya menyadari bahwa gangguan mental suaminya kambuh kembali. Alicia bergegas pulang dan menemukan bayi mereka hampir tenggelam di bak mandi yang sudah terisi air tanpa pengawasan. John membenarkan tindakannya dengan mengatakan bahwa Charles sedang menjaga bayi itu. Alicia memanggil Dr. Rosen, tetapi John melihat bahwa Parcher sedang mencoba mencelakai Alicia. John berusaha mengusir Parcher hingga tanpa sengaja memukul Alicia dan bayinya. Alicia pun melarikan diri dari rumah bersama dengan bayinya, tetapi John dengan putus asa mencoba menghentikan mereka. 

Dalam situasi sulit, John menyadari bahwa Marcee, keponakan Charles yang selalu bersamanya, tidak pernah terlihat lebih tua sejak mereka bertemu tiga tahun sebelumnya. Akhirnya, John menerima kenyataan bahwa Parcher, Marcee, Charles, dan tokoh-tokoh lain dari pekerjaan rahasianya selama ini hanya ada dalam imajinasinya. Ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatannya dan meyakini bahwa ia bisa mengatasi gejala gangguan ini sendiri. Alicia memutuskan untuk tetap bersama John dan mendukungnya dalam perjuangan ini.

Film A Beautiful Mind – Waktu dan Kesembuhan

John kembali ke Universitas Princeton untuk menemui saingan lamanya, Martin Hansen. John menceritakan semuanya kepada Hansen yang sekarang menjadi kepala departemen matematika. Lalu, selain memutuskan untuk membantu John mengatasi gangguan mentalnya, Hansen juga mengizinkan John untuk bekerja di luar perpustakaan dan menghadiri kelas sebagai pendengar. Selama  kurang lebih dua dekade berikutnya, John Nash terus mencoba mengatasi halusinasinya. 

Ia terus mengabaikan sosok-sosok tak nyata yang muncul dalam kehidupannya, baik sosok lama maupun baru. Hebatnya, John bahkan menemukan sebuah trik untuk memastikan apakah sosok yang ia temui benar-benar nyata atau hanya halusinasi. Akhirnya, pada akhir tahun 1970-an, John mendapatkan lisensi mengajarnya kembali. Pada tahun 1994, John menerima Penghargaan Nobel dalam bidang Ekonomi karena telah berkontribusi dalam memberikan terobosan pada sebuah teori. Ia pun mendapat pengakuan dan rasa hormat oleh rekan-rekan profesornya dalam momen yang penuh kebanggaan. Ketika John, Alicia, dan putra mereka meninggalkan auditorium di Stockholm, John melihat sosok Charles, Marcee, dan Parcher masih mengawasinya, sekaligus mengakhiri film A Beautiful Mind ini. 

FAQ Sinopsis Film Film A Beautiful Mind 2001

Trailer Film A Beautiful Mind 2001

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah penilai: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *