Remember The Titans

Sinopsis Film Remember The Titans 2000

Remember The Titans merupakan salah satu film bertema olahraga. Film ini mendasarkan ceritanya pada kisah nyata yang mengandung konflik antarras di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Di awal cerita, sekelompok orang berpakaian rapi mendatangi sebuah pemakaman. Lalu, sebuah narasi menuturkan tentang bagaimana football pernah menjadi sebuah jalan hidup bagi para pemuda Amerika. Memori sepuluh tahun silam pun memulai kisah yang sebenarnya.

Rasisme

Pada tahun 1971, perselisihan antarras masih sering terjadi di seluruh wilayah Amerika. Di Virginia sendiri, kematian seorang berkulit hitam mengakibatkan demonstrasi yang cukup besar dan hampir menjadi kekacauan. Sekelompok pemuda berkulit putih mendadak menuju lokasi demonstrasi setelah mendengar kabar tersebut. Namun, Bill Yoast sang pelatih menghentikan dan menyeret mereka kembali ke sekolah.

Sampai di sekolah, keberadaan seorang berkulit hitam di markas tim itu mengejutkan mereka. Pria itu lalu memperkenalkan diri sebagai Herman Bone. Ia mengaku berasal dari California dan mendapat pemindahan tugas untuk menjadi asisten pelatih dari sebuah tim football SMA di Virginia. Herman Bone mendapat sambutan yang dingin, tetapi ia masih menahan diri.

Kerusuhan akibat demonstrasi yang baru saja terjadi membuat pemerintah dan dewan pendidikan mengeluarkan kebijakan baru. Herman Bone mendapat perubahan tugas menjadi Kepala Pelatih di tim football SMA TC Williams, menggantikan Bill Yoast. TC Williams pun akan menjadi sekolah percobaan yang menggabungkan siswa kulit hitam dan kulit putih.

Pemerintah melakukan hal tersebut untuk meredam konflik antar kedua ras. Maka, Herman Bone menerima keputusan itu meski ia tidak menyukainya. Di sisi lain, perubahan struktur kepelatihan itu membuat Bill Yoast terancam gagal mendapatkan penghargaan Hall of Fame yang selama ini diimpikannya. Akan tetapi, sebagaimana Herman, Bill juga tidak memiliki pilihan selain menerima titah pemerintah itu.

Pelatih Baru

Sekelompok siswa kulit hitam berkumpul di aula untuk menantikan kedatangan pelatih footbal baru mereka. Herman Bone memasuki aula dan mulai melakukan perkenalan dengan calon anggota tim Titans satu per satu. Di tengah-tengah sesi tersebut, Bill Yoast, para pelatih, dan siswa-siswa kulit putih melakukan interupsi dengan memasuki aula.

Herman Bone dan Bill Yoast melakukan pembicaraan berdua. Mereka berdebat karena tidak satu pun dari keduanya yang menyukai keadaan dan posisi masing-masing saat ini. Kemudian, keduanya pun mulai bernegosiasi. Yoast  meminta Bone menyediakan posisi bagi dirinya dan orang-orangnya. Bone pun memberi posisi Yoast dan rekan-rekannya sebagai pelatih pertahanan. Siswa-siswa kulit hitam dan putih pun bergabung dalam sebuah tim football bernama The Titans.

Sebenarnya, kehidupan keluarga pelatih Bone dan Yoast pun ikut merasakan segala perubahan yang terjadi. Yoast yang hanya tinggal dengan seorang putrinya mendapatkan simpati dari warga kulit putih. Herman dan keluarganya yang harus pindah rumah ke Virginia juga mendapatkan sambutan baik dan dukungan kulit hitam.

Meski demikian, baik Herman Bone maupun Bill Yoast merupakan pelatih yang berdedikasi tinggi pada pekerjaan mereka. Dalam situasi apa pun, mereka lebih mengutamakan tim yang mereka asuh dan anak-anak didik mereka. Hal inilah yang membuat kedua pelatih hebat itu kerap mendapat intimidasi dan ancaman dari berbagai pihak yang kurang berperikemanusiaan.

Camp

Tim footbaal SMA Titans memulai pelatihan mereka dengan program karantina atau camp khusus. Saat akan berangkat, Gerry Bartier dan sahabatnya yang bernama Ray memprovokasi pelatih Bone dengan memaksakan keinginan mewakili ras kulit putih. Herman Bone sama sekali tidak menunjukkan kegentarannya. Ia bahkan memulai sebuah metode yang menunjukkan bahwa sejak hari itu, dalam tim Titans hanya ada pemain tanpa embel-embel warna kulit dan lain sebagainya.

Aksi perkelahian antarsiswa kulit hitam dan kulit putih pun sering mewarnai camp pelatihan itu pada awalnya. Akan tetapi, Herman Bone sebagai kepala pelatih menggunakan metode layaknya seorang diktaktor. Ia membentuk sebuah kondisi yang membuat setiap anggota tim harus saling mengenal dan beradaptasi satu sama lain. Bone menegaskan bahwa tim Titans harus benar-benar bersatu kalau tidak ingin mengalami kehancuran yang sesungguhnya.

Ketangguhan karakter Gerry Bartier dan Julius Campbell pun membuka jalan baru bagi Titans. Dua orang yang mendapat julukan superman itu berhasil menyadarkan anggota lainnya dan menjadikan tim tersebut bersatu. Titans seolah mendapatkan napas barunya. Setiap orang dalam tim semakin akrab. Bagi mereka, perbedaan ras tak lagi menjadi masalah. Bergabungnya seorang quarterback bernama Ronnie Bass pun semakin membuat Titans penuh dengan warna.

Sayangnya, realita berkata lain. Di luar tim Titans, perbedaan warna kulit masih menjadi masalah utama. Tim yang baru lahir kembali itu harus menghadapi keseharian yang penuh perselisihan hingga demonstrasi. Dalam sekolah, tidak sedikit siswa kulit putih yang belum bisa menerima kehadiran siswa kulit hitam. Gerry Bartier merasakan hubungan antara dirinya dan kekasihnya yang bernama Emma mulai merenggang.

Di sisi lain, para pelatih juga menghadapi masalah mereka masing-masing. Herman Bone menghadapi ancaman kehilangan jabatannya jika Titans kalah dalam pertandingan pertamanya. Sementara itu, Bill Yoast menghadapi berbagai godaan dari segelintir anggota dewan pemerintah yang memang masih menjunjung rasisme. Seluruh anggota tim Titans merasakan tekanan yang berasal dari lingkungan sekitar mereka sendiri.

Pertandingan dan Tantangan

Titans harus menghadapi semuanya. Mereka meraih kemenangan dalam pertandingan pertama mereka menangkan setelah melalui kesulitan. Pertandingan kedua dan ketiga yang lebih sulit pun berhasil mereka menangkan. Mereka terus menunjukkan bahwa Titans adalah tim yang sempurna. Kesempurnaan yang justru mereka miliki karena persatuan, persaudaraan, dan sikap saling menghormati antara satu dengan yang lain.

Sayangnya, kepentingan golongan dan politik selalu mengincar dan mengancam kesolidan tim itu. Dalam satu pertandingan, Titans harus menghadapi kecurangan. Pihak tertentu telah mengatur perolehan skor dan memiliki tujuan untuk menyingkirkan Herman Bone. Billy Yoast yang menyadari hal ini pun menentukan sikapnya. Ia membuat Titans melalkukan pembantaian terhadap lawannya.

Titans pun kembali memenangkan pertandingan dan maju menuju kejuaraan antarnegara bagian. Sayangnya, Bill Yoast harus kehilangan peluang untuk mendapatkan kembali jabatan sebagai pelatih utama sekaligus penghargaan Hall of Fame. Keadaan semakin runyam ketika Gerry Bartier mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan dari bagian pinggang hingga kakinya.

Di saat yang sama, sepak terjang The Titans beberapa waktu belakangan kian menjadi pusat perhatian. Tim football itu mendapatkan simpati dari berbagai masyarakat dan berbagai golongan. Perlahan tapi pasti, Titans telah meruntuhkan tembok besar yang selama ini memecah-belah persatuan di wilayah mereka, yaitu rasisme.

Kemenangan

Dalam final kejuaraan antarnegara bagian, The Titans harus menghadapi tim kuat bernama Marshal. Pertandingan semakin berat tanpa adanya Gerry. Namun, Titans kini mendapat dukungan penuh dari penduduk Virginia. Ibunda dari Gerry Bartier pun hadir dan menonton langsung pertandingan tersebut.

Marshall membuktikan diri sebagai tim dengan kelas jauh di atas Titans. Strategi mereka membuat Titans tak berkutik dan tertinggal hingga 7 angka. Namun, Julius Campbell, sahabat Gerry, mengangkat moral tim itu kembali. Di saat yang sama, Bill Yoast dan Herman Bone mulai menurunkan egonya masing-masing dan berkolaborasi dalam mengatur strategi tim.

Menjelang akhir pertandingan, Perbedaan skor masih cukup jauh. Marshall hanya perlu bertahan untuk menang, tetapi Titans harus mencetak touch down. Atas usulan Yoast, Bone meluncurkan sebuah taktik yang akhirnya berhasil mengecoh pertahanan tim Marshal. The Titans pun meraih kemenangan dan menyandang gelar juara antarnegara bagian.

Akhir film menunjukkan anggota tim yang melanjutkan jalan hidupnya masing-masing. Herman Bone dan Bill Yoast menjadi sahabat dekat. Sebagian anggota tim tetap bermain football, seperti halnya Gerry Bartier. Gerry membuktikan semangat hidupnya dengan menjuarai sebuah olimpiade untuk penyandang cacat. Meski akhirnya Gerry mengalami kecelakaan kembali yang membuatnya tiada, semangatnya akan terus menyala.

Kita akan mendapati sekelompok orang di awal film ini. Sekelompok orang yang mengunjungi sebuah pemakaman dan memberi penghormatan kepada Gerry Bartier. Mereka adalah tim The Titans yang legendaris. Mereka mengenang Gerry sebagai seorang rekan, sahabat, saudara, dan pejuang sejati yang pantang menyerah.

FAQ Sinopsis Film Remember The Titans 2000

Trailer Remember The Titans 2000

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah penilai: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *