Cerita Film Downfall 2004

Sinopsis Film Downfall 2004

Siapa yang tidak mengenal Adolf Hitler? Pria kelahiran 20 April 1889 itu adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi. Saya tidak akan membahas lebih banyak tentang kepemimpinan Hitler dalam Nazi maupun keseruan perang dunia II dalam tulisan ini. Namun, kita akan mengintip sekilas sosok Hitler dalam detik-detik terakhir kehidupannya. Sesuai judulnya, cerita film Downfall 2004 ini adalah tentang hari-hari terakhir Adolf Hitler di Führerbunker pada tahun 1945. Melalui sudut pandang seorang mantan staf wanita Hitler yang bernama Traudl Junge, kita akan mengikuti apa saja yang terjadi pada Hitler, Nazi, dan sekilas pada masyarakat Jerman kala berada di ujung tanduk akibat gempuran dari Soviet pada masa itu. Baiklah, tanpa menunda lagi, selamat menikmati cerita film yang mendapat nominasi untuk Academy Award for Best Foreign Language Film ini.

Cerita Film Downfall 2004 

Traudl Junge

Traudl Junge (Alexandra Maria Lara) menceritakan pengalaman ketika dirinya masih muda dan menjadi salah satu di antara wanita-wanita Hitler. Sebelum Anda semua berpemikiran yang bukan-bukan terhadap kata wanita-wanita tersebut, inilah kejadian yang sebenarnya. Pada bulan November 1942, beberapa wanita tampak mendapat arahan oleh seorang perwira Nazi untuk menunggu dalam sebuah ruangan. Tak lama kemudian, seseorang yang sepertinya telah mereka nantikan memasuki ruangan tersebut. Orang itu adalah Adolf Hitler (Bruno Ganz). Entah mengapa, Hitler langsung menunjukkan ketertarikannya kepada Junge dan memanggilnya untuk melakukan tes sebagai staf pribadinya. Meskipun Junge masih belum berpengalaman dalam mengetikkan naskah yang didiktekan oleh Hitler, sang pemimpin Nazi telah menentukan pilihannya,dan Traudl Junge pun secara resmi menjadi salah satu staf pribadi Hitler. 

Sekitar dua atau tiga tahun kemudian, pada tahun 1945, Soviet berhasil memukul mundur pasukan Jerman dan mengepung Berlin. Kemudian, bertepatan dengan ulang tahun ke-56 Hitler, serangan Soviet bahkan telah memasuki pusat kota Berlin. Seorang kepala pasukan khusus Nazi, Heinrich Himmler (Ulrich Noethen), mencoba membujuk Hitler untuk memulai negosiasi dengan Sekutu. Namun, Hitler menolak dengan keras. Sementara itu, Gruppenführer Hermann Fegelein (Thomas Kretschmann), petugas penghubung Himmler di markas besar Hitler, mencoba membujuk Hitler untuk melarikan diri, tetapi Hitler kembali mengatakan dengan tegas bahwa dia akan tetap berada di Berlin dan bertarung sampai titik darah penghabisan.

Sebelumnya, Hitler sempat marah besar karena tak ada seorang pun dari jenderal-jenderalnya yang mengabarkan hal sepenting penyerangan dari Soviet itu lebih cepat kepada dirinya. Maka, dalam sebuah pertemuan, Hitler pun memutuskan untuk menjadikan Berlin sebagai pertahanan terakhir bagi Nazi dan Jerman. Ketika semua anggota Nazi tengah melenyapkan berkas-berkas penting mereka, seorang dokter pasukan yang bernama Günther Schenck (Christian Berkel) mendapat perintah untuk meninggalkan Berlin dalam Operasi Clausewitz. Schenk mengungkapkan keberatannya dan mengkhawatirkan nasib warga sipil yang ada di tempat itu. Akhirnya, seorang jenderal SS yang memberinya perintah itu pun membiarkannya untuk tetap tinggal di Berlin.

Pasukan Pemuda Nazi

Di sisi lain, di jalanan, seorang ayah mencoba membujuk putranya yang telah bergabung dengan pasukan pemuda Hitler untuk pergi. Sang ayah menegaskan bahwa medan perang adalah tempat yang berbahaya dan putranya itu hanya akan menemukan banyak kematian dan penderitaan. Akan tetapi sang anak bersikeras untuk tetap setia pada Hitler dan Nazi, bahkan menghina ayahnya sebagai pengecut. hal ini menunjukkan betapa luar biasanya pengaruh Hitler hingga bisa mendoktrin pemuda-pemuda yang masih berada di bawah umur untuk rela mengorbankan hidup mereka untuk dirinya atas nama Nazi dan Jerman. Sementara itu, di dalam bunker, sebagian dari para jenderal Jerman mulai menganggap perintah-perintah Hitler sebagai mustahil dan tidak rasional. Mereka mulai memperdebatkan setiap perintah dan tindakan Hitler.

Dalam sebuah pertemuan, Menteri Persenjataan Albert Speer (Heino Ferch) berbicara dengan Hitler tentang kebijakan bumi hangus yang telah dijalankan. Speer merasa prihatin dengan kehancuran infrastruktur Jerman. Di luar dugaan, Hitler justru menyampaikan bahwa rakyat Jerman lemah dan pantas mati. Memang, mungkin karena kondisinya yang tertekan dan penyakit parkinsonnya, Hitler menjadi lebih emosional dan meledak-ledak. Suatu saat, HItler menduga seorang jenderalnya yang bernama Helmuth Weidling (Michael Mendl) telah menentang perintahnya. Ia segera memerintahkan pengeksekusian terhadap Weidling. Namun, Weidling sendiri datang ke Führerbunker untuk menjelaskan membersihkan dirinya. Ia berhasil meyakinkan Hitler kembali. Bahkan, Hitler pun mempromosikan Weidling untuk mengawasi seluruh pertahanan Berlin.

Cerita Film Downfall 2004 

Kebuntuan dan Pengakuan

Pada pertemuan berikutnya, Hitler mendapat kabar bahwa Angkatan Darat ke-9 telah kewalahan dan tidak dapat melakukan serangan balik. Hal ini membuat Hitler sangat marah. Ia meluapkan kemarahannya, bahkan mencela para jenderalnya sebagai pengecut dan pengkhianat. Setelah kemarahannya mereda, Hitler pun mengakui bahwa Nazi telah kalah dalam perang. Namun, ia pun kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan meninggalkan Berlin. Di sisi lain, Schenck menyaksikan para lansia, anak-anak, hingga para tentara telah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. 

Sementara itu, Hitler menerima pesan dari Hermann Göring (Michael Lonsdale), yang mencoba mengambil alih kepemimpinan negara untuk dirinya sendiri. Murka atas hal itu, Hitler menyatakan Göring sebagai pengkhianat, memerintahkan pemecatan dan penangkapannya. Saat makan malam, Hitler mengetahui adanya sebuah negosiasi rahasia dari Himmler, yang membuatnya sangat marah dan memerintahkan pengeksekusian Himmler. Kemudian, Hitler menemukan bahwa Fegelein telah meninggalkan jabatannya, dan dengan sangat tegas, ia pun mengeksekusi Fegelein. 

Di luar bunker, gempuran dari Soviet dan Sekutu semakin intens. Soviet terus bergerak maju, sedangkan persediaan dan sumber daya di Berlin semakin lama semakin menipis. Sementara moral Jerman anjlok. Hitler masih berharap jika Angkatan Darat ke-12 yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Walther Wenck akan dapat membalikkan keadaan dan menyelamatkan Berlin. Anehnya, pada suatu tengah malam, Hitler mendiktekan wasiat dan wasiat terakhirnya kepada Junge. Kemudian, entah mengapa saya merasa hal ini lebih aneh lagi karena di tengah segala kekacauan dan kekarut-marutan itu, Hitler justru melangsungkan sebuah pernikahan dengan Eva Braun. 

Penyerahan dan Kematian

Esoknya, Angkatan Darat ke-12 pada akhirnya tidak mampu membebaskan Berlin. Meski telah berada di ujung tanduk, Hitler tetap menolak untuk menyerahkan diri dan tidak sedikit pun berniat meninggalkan Berlin. Bahkan, Hitler telah merencanakan kematiannya sendiri. Ia memerintahkan anak buahnya untuk meracuni anjing kesayangannya, Blondi. Ia pun mengadakan makan malam perpisahan bersama para staf wanitanya, termasuk Traudl Junge, untuk mengucapkan selamat tinggal dan memberikan sebuah pil kepada setiap stafnya yang bisa mereka gunakan untuk bunuh diri. Lalu, benar-benar melakukan aksi bunuh diri bersama Eva Braun setelah memberi perintah kepada ajudannya untuk mengkremasi jasadnya. di taman Kanselir.

Para petinggi tentara Nazi menyiarkan berita kematian Hitler, lalu mengangkat Menteri Joseph Goebbels untuk mengambil alih jabatan Kanselir. Jenderal Hans Krebs mendapat tugas untuk merundingkan penyerahan bersyarat dengan pihak Soviet. Sayangnya, negosiasi tersebut gagal ketika Goebbels menyatakan bahwa Jerman tidak akan menyerah. Akhir memilukan dari kisah ini diawali oleh Istri Goebbels, Magda, yang meracuni enam anak mereka dengan sianida, sebelum dirinya dan sang suami melakukan bunuh diri. Kemudian, setelah Weidling mengumumkan bahwa pasukan Jerman bersedia menyerah tanpa syarat di Berlin, banyak pejabat dan tentara, termasuk Krebs, melakukan bunuh diri. 

Di sisi lain, para staf yang tersisa memilih untuk menyelamatkan diri. Mereka mencoba melarikan diri dengan membaurkan diri sebagai warga sipil agar bisa menyelinap untuk keluar dari Jerman. Sayangnya, sebagian dari mereka tidak mau berbaur sehingga langsung mendapat eksekusi dari tentara Soviet. Untungnya, seorang anak lelaki tiba-tiba menggandeng lengan Traudl Junge dan membawanya melewati para tentara Soviet. Setelah beristirahat pada sebuah reruntuhan hingga anak kecil itu menemukan sebuah sepeda dan meninggalkan Berlin bersama Junge, dan mengakhiri cerita film Downfall 2004 ini. 

FAQ Sinopsis Film Downfall 2004

Trailer Downfall 2004

Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah penilai: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *