Film “Bird Box” dimulai dengan pemandangan dunia yang tiba-tiba kacau balau akibat kehadiran entitas misterius. Entitas ini tidak pernah terlihat secara langsung oleh penonton, namun kehadirannya dapat dirasakan melalui reaksi karakter-karakter dalam film. Entitas tersebut memiliki kemampuan untuk memanipulasi pikiran siapa pun yang melihatnya, menyebabkan mereka mengalami halusinasi yang sangat menakutkan hingga akhirnya mendorong mereka untuk bunuh diri. Kekacauan ini menyebar dengan cepat, menyebabkan kepanikan massal dan kehancuran di seluruh dunia.
Table of Contents
Entitas misterius ini menyerang dengan cara yang sangat unik dan mengerikan. Ketika seseorang melihat entitas ini, mereka langsung melihat halusinasi dari ketakutan terdalam mereka. Halusinasi ini begitu intens sehingga mendorong mereka untuk segera mengakhiri hidup mereka sendiri. Fenomena ini menyebabkan gelombang bunuh diri massal di berbagai belahan dunia, mengakibatkan runtuhnya struktur sosial dan pemerintahan, serta menciptakan suasana yang sangat mencekam.
Karakter Utama Plot Awal
Di tengah-tengah kekacauan tersebut, kita diperkenalkan dengan Malorie (diperankan oleh Sandra Bullock), seorang wanita yang sedang hamil, dan kakaknya, Jessica (diperankan oleh Sarah Paulson). Malorie digambarkan sebagai seorang wanita yang kuat dan mandiri, namun dengan kehidupan yang penuh tantangan. Jessica, kakaknya, selalu berusaha memberikan dukungan kepada Malorie dan meyakinkannya untuk menghadapi kenyataan hidup.
Cerita mulai semakin intens ketika Malorie dan Jessica berada di rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan Malorie. Di rumah sakit, mereka melihat berita di televisi tentang fenomena bunuh diri massal yang sedang terjadi di berbagai tempat. Tidak lama kemudian, serangan entitas mulai terjadi di sekitar mereka. Kepanikan melanda rumah sakit saat orang-orang mulai melihat entitas tersebut dan melakukan bunuh diri. Jessica menjadi salah satu korban, melihat entitas tersebut saat berada di dalam mobil bersama Malorie. Hal ini menyebabkan Jessica kehilangan kendali atas dirinya dan akhirnya bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya. Malorie yang terguncang berhasil melarikan diri dan mencari perlindungan.
Peristiwa ini menandai awal dari perjalanan penuh bahaya dan ketegangan bagi Malorie yang harus bertahan hidup dalam dunia yang telah berubah menjadi tempat yang penuh ancaman tak terlihat.
Perjalanan Malorie dan Anak-anak
Setelah kehilangan kakaknya, Malorie yang sedang hamil harus berjuang untuk bertahan hidup dalam dunia yang penuh dengan ancaman dari entitas misterius. Dia terpaksa bersembunyi dan menghindari pandangan keluar, karena melihat entitas tersebut berarti kematian. Malorie harus menemukan cara untuk bertahan hidup di lingkungan yang sangat tidak bersahabat ini, sambil melindungi bayinya yang belum lahir.
Dalam perjalanannya, Malorie akhirnya menemukan tempat perlindungan di sebuah rumah aman yang dihuni oleh sekelompok penyintas. Di antara mereka ada Tom (diperankan oleh Trevante Rhodes), seorang pria yang penuh kasih dan optimis; Douglas (diperankan oleh John Malkovich), yang sinis dan sering kali menimbulkan konflik; serta berbagai karakter lain yang memiliki latar belakang dan kepribadian berbeda. Kelompok ini bekerja sama untuk bertahan hidup, berbagi sumber daya, dan menjaga satu sama lain dari bahaya entitas.
Meskipun mereka semua berada di rumah aman yang sama, ketegangan dan konflik tidak dapat dihindari di antara para penyintas. Douglas, yang bersikap sinis dan pesimis, sering kali bentrok dengan anggota kelompok lainnya yang memiliki pandangan lebih positif. Ketegangan meningkat ketika kelompok harus membuat keputusan sulit tentang siapa yang diizinkan masuk ke rumah aman, serta bagaimana mengelola persediaan yang terbatas. Situasi ini semakin diperparah oleh ancaman konstan dari entitas di luar, yang membuat setiap langkah harus diambil dengan hati-hati.
Di tengah ketegangan dan bahaya, kehidupan terus berlanjut. Malorie akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki di rumah aman tersebut. Pada waktu yang hampir bersamaan, salah satu penyintas lain juga melahirkan seorang bayi perempuan. Kehadiran dua bayi ini membawa harapan baru bagi kelompok penyintas, namun juga menambah beban dan tanggung jawab mereka. Mereka harus menemukan cara untuk melindungi kedua bayi ini dari ancaman yang terus-menerus, sambil tetap menjaga diri mereka sendiri agar tetap aman.
Momen kelahiran ini menjadi titik balik emosional dalam cerita, menggambarkan bagaimana kehidupan dan harapan dapat bertahan bahkan dalam situasi yang paling gelap dan berbahaya. Malorie kini tidak hanya bertanggung jawab untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk dua anak kecil yang harus dia lindungi dalam perjalanan mereka menuju tempat yang lebih aman.
Perjuangan untuk Bertahan Hidup
Selain ancaman dari entitas misterius yang menyebabkan bunuh diri massal, Malorie dan kelompok penyintasnya harus menghadapi ancaman lain yang tak kalah berbahaya. Ada sekelompok orang yang entah bagaimana tidak terpengaruh oleh entitas tersebut. Namun, mereka menjadi berbahaya karena mereka berusaha memaksa orang lain untuk melihat entitas tersebut, seringkali dengan cara kekerasan. Kelompok ini percaya bahwa entitas tersebut membawa wahyu atau visi khusus, dan mereka melakukan apa saja untuk membuat orang lain “melihat”.
Di dalam rumah aman, ketegangan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Sumber daya semakin menipis, dan perbedaan pendapat tentang cara terbaik untuk bertahan hidup sering kali memicu konflik. Douglas, dengan sikap sinis dan agresifnya, sering kali menjadi sumber perpecahan. Dia skeptis terhadap orang luar dan lebih memilih pendekatan yang keras dan tidak berkompromi. Sebaliknya, Tom dan beberapa anggota lainnya mencoba mempertahankan kerja sama dan saling percaya, meskipun situasinya sangat sulit.
Situasi semakin memuncak ketika rumah aman mereka diserang oleh sekelompok orang yang “terpengaruh”. Orang-orang ini tidak terpengaruh oleh entitas, namun mereka dengan sengaja membawa kekacauan dengan memaksa orang-orang di dalam rumah untuk melihat entitas tersebut. Serangan ini terjadi secara tiba-tiba dan brutal, mengakibatkan kehancuran besar di dalam rumah aman. Para penyintas harus berjuang mati-matian untuk melindungi diri mereka sendiri dan anak-anak yang ada di sana.
Dalam serangan tersebut, beberapa karakter kunci kehilangan nyawa mereka. Douglas, meskipun penuh konflik dengan anggota kelompok lainnya, akhirnya mengorbankan dirinya dalam upaya untuk melindungi yang lain. Dia dan beberapa penyintas lainnya tidak berhasil selamat dari serangan brutal tersebut. Kehilangan ini sangat memukul Malorie dan anggota kelompok yang tersisa, namun mereka harus terus bergerak dan mencari cara untuk tetap hidup.
Tragedi ini menggarisbawahi betapa berbahayanya dunia di luar sana, dan bagaimana ancaman tidak hanya datang dari entitas misterius, tetapi juga dari manusia yang telah kehilangan akal sehat mereka. Malorie dan kelompok penyintasnya yang tersisa harus terus bertahan dan mencari tempat yang lebih aman untuk melanjutkan hidup mereka.
Perjalanan ke Tempat Aman
Setelah bertahan hidup dalam situasi yang sangat berbahaya, Malorie, Tom, dan dua anak kecil yang mereka sebut Boy dan Girl mendengar kabar tentang tempat aman melalui siaran radio. Tempat ini digambarkan sebagai komunitas yang telah berhasil melindungi diri dari ancaman entitas. Menyadari bahwa rumah aman mereka tidak lagi aman setelah serangan terakhir, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan berbahaya menuju tempat yang disebutkan dalam siaran radio tersebut.
Perjalanan mereka menuju tempat aman melibatkan perjalanan berperahu menyusuri sungai. Karena ancaman entitas, mereka harus melakukan perjalanan ini dengan mata tertutup. Tantangan ini sangat berat karena mereka harus mengandalkan indera lain dan naluri untuk navigasi sambil menjaga agar anak-anak tetap aman. Bahaya terus mengintai di setiap sudut, baik dari alam sekitar maupun dari ancaman manusia yang telah terpengaruh oleh entitas.
Selama perjalanan, mereka menghadapi serangan dari sekelompok orang yang terpengaruh oleh entitas. Dalam momen yang penuh ketegangan ini, Tom menunjukkan keberaniannya dengan mengorbankan dirinya untuk melindungi Malorie dan anak-anak. Dia melawan para penyerang, memberikan Malorie dan anak-anak kesempatan untuk melarikan diri. Pengorbanan Tom menjadi salah satu titik paling emosional dalam cerita, menunjukkan betapa kuatnya rasa cinta dan tanggung jawabnya terhadap Malorie dan anak-anak.
Klimaks dan Resolusi
Setelah melalui berbagai rintangan dan bahaya, Malorie dan anak-anak akhirnya mencapai tujuan mereka. Mereka menemukan sebuah komunitas yang aman dari ancaman entitas. Tempat ini ternyata adalah sebuah sekolah untuk orang buta. Karena para penghuni tidak dapat melihat, mereka terlindungi dari efek mematikan entitas tersebut. Komunitas ini menjadi tempat perlindungan yang aman dan stabil di tengah-tengah kekacauan dunia luar.
Saat memasuki komunitas, Malorie terkejut mengetahui bahwa tempat ini adalah sebuah sekolah untuk orang buta. Para penduduknya telah berhasil menciptakan lingkungan yang aman di mana mereka dapat hidup tanpa takut akan ancaman entitas. Mereka menyambut Malorie dan anak-anak dengan tangan terbuka, memberikan mereka harapan baru dan perlindungan.
Akhir film menutup dengan nada yang lebih optimis. Malorie, yang telah berjuang keras untuk bertahan hidup dan melindungi anak-anak, akhirnya menemukan tempat yang aman di mana mereka bisa membangun kehidupan yang lebih baik. Dia memberikan nama kepada kedua anak tersebut, menandakan awal baru dan harapan untuk masa depan mereka. Komunitas ini menawarkan kesempatan bagi Malorie dan anak-anak untuk hidup tanpa rasa takut, di mana mereka bisa memulai kembali dan membangun kehidupan yang lebih baik di tengah dunia yang telah hancur.
FAQ Sinopsis Film Bird Box 2018
- Yang manakah Film Bird Box dan tentang apa ?
- Tahun Berapa Bird Box Rilis ?
- Siapa Sutradara Film Bird Box ?
- Siapa pemeran atau pemain Bird Box ? Mereka adalah aktor aktris terkenal diantaranya
- Tergolong genre apakah film Bird Box ? Film Drama, Film Sci-Fi Paling Seru.