Cerita Film Braveheart 1995

Sinopsis Film Braveheart 1995

Uwwiiiiiiiissssss, kita mundur cukup jauh nih teman-teman. Yup, saya tidak menyesal mengatakan bahwa ini akibat dari menonton dan menulis tentang film biografi seperti Oppenheimer. Justru, saya sudah cukup lama menantikan kesempatan untuk dapat menyajikan cerita film Braveheart 1995 ini. Pasalnya, sosok yang membintangi film ini merupakan salah satu legenda dalam dunia film internasional, yaitu Mel Gibson. Hebatnya, Gibson tidak hanya memerankan tokoh utama dalam film ini, yaitu William Wallace, tetapi juga bertindak sebagai sutradaranya. Kontribusi Gibson ini pun berhasil membuat Braveheart memenangkan lima Academy Awards pada tahun 1996, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. 

Cerita Film Braveheart 1995 – Kekejaman Raja Longshanks

Pada abad ke-13, tepatnya tahun 1280, Raja Edward Longshanks (Patrick McGoohan) menaklukkan Skotlandia. Peristiwa ini berlangsung setelah kematian Raja Skotlandia, Alexander III, yang tak meninggalkan keturunan yang sah untuk menggantikannya. Di tempat lain, seorang anak kecil bernama William Wallace harus merelakan kepergian ayah dan kakak laki-lakinya untuk memerangi Raja Longshanks yang kejam. Setelah kematian ayah dan kakak lelakinya itu, paman Wallace yang bernama Argyle menjemputnya dan membawanya ke luar negeri Argyle. Sang paman pun membekalinya dengan pendidikan dan berbagai keterampilan selayaknya seorang laki-laki. 

Bertahun-tahun kemudian, setelah menikahkan putranya, Raja Longshanks memberikan tanah dan hak istimewa kepada para bangsawannya di Skotlandia, termasuk hak istimewa ius primae noctis, yang sangat tidak manusiawi. Sementara itu, Wallace (Mel Gibson) yang telah menjadi pria dewasa, kembali ke desanya yang telah hancur. Selain hendak memulai kehidupannya sendiri, Wallace juga berniat menghidupkan kembali cinta lamanya dengan Murron MacClannough (Catherine McCormack) yang merupakan kekasih masa kecilnya. Sayangnya, ayah Murron tidak merestui hubungan mereka karena ia lebih menginginkan anaknya menikah dengan seorang pejuang yang melawan para tentara Inggris. Maka, Wallace dan Murron pun menikah secara diam-diam. 

Cerita Film Braveheart 1995 – Lahirnya Sang Pejuang

Namun, kebahagiaan pasangan suami istri baru itu tidak berlangsung lama. Tentara Inggris menyerbu desa tempat mereka berdua berada dan menyebabkan kematian Murron. Kematian Murron itu membuat Wallace mengamuk dan menghabisi semua tentara Inggris yang ada di tempat itu. Tidak sampai di situ, Wallace yang mendendam terhadap kekejaman tentara Inggris mendapat dukungan dari berbagai klan di Skotlandia dan mendeklarasikan perang terhadap Inggris dan Raja Longshanks. Ia pun mulai memimpin orang-orang Skotlandia dalam perlawanan sengit melawan Inggris di desa kelahirannya, mengirim pesan pembangkangan yang kuat kepada Longshanks.

Mendengar tentang pergerakan Wallace, Raja Longshanks mengirim putranya, Pangeran Edward, untuk menghentikan Wallace dengan segala cara. Sementara itu, dirinya hendak mengunjungi Raja Prancis untuk mengamankan aliansi antara Inggris dan Prancis. Wallace dan teman setianya, Hamish, memimpin perlawanan rakyat Skotlandia. Di sisi lain, legenda Wallace mulai menyebar, dan ratusan orang dari berbagai klan Skotlandia bergabung dengannya. Wallace memimpin pasukannya menuju kemenangan penting dalam pertempuran untuk merebut sebuah benteng. Ia memenggal keponakan Raja Longshanks dan mengirimkannya ke Inggris. Raja Longshanks yang baru saja kembali dari Prancis pun hanya bisa menyalahkan Edward karena tidak mengirimkan pasukan bantuan untuk membendung Wallace dan orang-orang Skotlandia. 

Cerita Film Braveheart 1995 – Perang dan Politik

Setelah meraih kemenangan demi kemenangan, Wallace menyarankan kepada para bangsawan Skotlandia untuk memanfaatkan momentum tersebut dan menyerang Inggris, Namun, para bangsawan tersebut justru menertawakannya. Di antara para bangsawan itu, terdapat seorang Robert the Bruce (Angus Mcfadyen), putra bangsawan Robert the Elder yang merupakan pesaing dalam perebutan takhta Skotlandia. Ayah Robert yang menderita penyakit kusta memengaruhi anaknya untuk menjaga kepentingan keluarganya dengan tunduk kepada Inggris.

Menyadari ancaman pemberontakan Wallace semakin berbahaya dan ketidakbergunaan putranya, Longshanks mengirim Isabella, istri Pangeran Edward, ke Skotlandia untuk bernegosiasi dengan Wallace. Namun, setelah bertemu Wallace, Isabella (Sophie Marceau) justru merasa bersimpati dan tertarik. Ia pun memperingatkan Wallace tentang invasi yang akan datang. Menanggapi hal itu, Wallace kembali memohon pada bangsawan Skotlandia untuk bersatu dalam melawan Inggris dan merebut kembali negara mereka. Ia meminta Robert the Bruce untuk memimpin perjuangan tersebut. 

Cerita Film Braveheart 1995 – Pengkhianatan 

Dengan demikian, pasukan Skotlandia pun akhirnya berhadapan langsung dengan kekuatan penuh tentara Inggris. Di kubu lawan, Raja Longshanks sendirilah yang memimpin perang menghadapi Skotlandia dalam Pertempuran Falkirk tersebut. Selama pertempuran, pengkhianatan oleh bangsawan Skotlandia Mornay dan Lochlan, yang disuap oleh Longshanks, mengakibatkan pasukan Wallace dikalahkan dan kematian ayah Hamish, Campbell.

Sayangnya, meski berhasil mengobarkan semangat orang-orang Skotlandia, Wallace pun mendapat berbagai pengkhianatan dari beberapa bangsawan, di antaranya adalah Lord Lochlan dan Mornay. Melihat keadaan yang tidak menguntungkan bagi Skotlandia, Wallace berniat menyerang langsung Raja Longshanks yang hendak meninggalkan medan perang. Namun, pengawalan ketat para tentara Inggris membuatnya terjatuh dan secara tak terduga membuatnya berhadapan dengan Robert the Bruce yang telah berpihak Longshanks. Wallace tak sampai membunuh Robert dan hal ini membuat Robert menyesali pengkhianatannya sehingga ia pun memilih untuk membiarkan Wallace pergi. 

Cerita Film Braveheart 1995 – Pembalasan

Setelah kekalahan dalam perang itu, Wallace bergerilya membantai para bangsawan yang telah berkhianat, termasuk Lord Mornay. Ia pun melancarkan perang gerilya melawan pasukan Inggris. Dari tempatnya berada, Raja Longshanks hendak menjebak Wallace, tetapi menantunya, Isabella, justru mengirim pesan untuk memperingatkan Wallace. Ketika akhirnya Wallace bertemu kembali dengan Isabella, keduanya saling tertarik dan menjalin hubungan terlarang. Nyatanya, meskipun berstatus sebagai istri dari Pangeran Edward, Isabella sendiri belum pernah mendapat sentuhan dari sang pangeran yang seorang homoseksual. 

Seiring berjalannya waktu, Raja Longshanks semakin menua dan mulai sakit-sakitan. Ia pun mulai memikirkan untuk mewariskan tahta Inggris kepada putranya. Di sisi lain, melalui Lord Craig, Robert The Bruce mengundang Wallace untuk menyatakan permintaan maafnya. Hamish mencurigai kelicikan para bangsawan dan menyarankan agar Wallace tidak memenuhi undangan tersebut. Namun, Wallace meyakini bahwa tidak akan ada yang mengkhianatinya lagi. Setibanya Wallace di tempat Robert, ayah bangsawan itu ternyata telah bersekongkol dengan tentara Inggris yang tiba-tiba datang dan menyergap Wallace. Para tentara Inggris pun berhasil menangkap Wallace dan membawanya ke Inggris.

Mengetahui Wallace akan menghadapi eksekusi mati, Isabella sempat mendatanginya dengan perasaan sedih yang mendalam. Kemudian, wanita itu membalas tindakan Raja Longshanks yang telah lumpuh dengan mengungkapkan bahwa ia sedang mengandung anak Wallace. Raja Longshanks hanya bisa berpasrah setelah mendapati kenyataan bahwa garis keturunannya akan punah setelah ia meninggal. 

Cerita Film Braveheart 1995 – Seruan Kebebasan

Di London, hakim memutuskan bahwa Wallace telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan akan mendapat hukuman mati dengan cara pemenggalan di depan publik. Meskipun menderita penyiksaan yang mengerikan, Wallace tetap teguh dan menolak tunduk kepada Raja. Ketika mendapat penawaran terakhir untuk menghindari eksekusi, Wallace justru meneriakkan, “Kebebasan!” Suara teriakan itu mencapai Longshanks yang sekarat, saat napasnya yang terakhir keluar. Di sisi lain, Sebelum kepalanya terpenggal, Wallace melihat penampakan Murron yang tengah tersenyum kepadanya di antara kerumunan. 

Pada tahun 1314, Robert The Bruce telah menjadi Raja Skotlandia. Ia memimpin pasukannya dalam pertempuran melawan Inggris di Bannockburn. Robert memanggil kenangan Wallace dan meminta para prajuritnya untuk berjuang bersamanya. Hamish melemparkan pedang Wallace ke depan pasukan Inggris, dan bersama-sama dengan para pejuang Skotlandia lainnya, mereka meneriakkan nama Wallace sembari menyerbu pasukan Inggris. Demikian cerita film Braveheart 1995. Semoga bisa menghibur Anda sekalian. 

FAQ Sinopsis Film Braveheart 1995

Trailer Braveheart 1995

Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah penilai: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *