rio 2

Sinopsis Film Rio 2 2014

Film Rio 2 menceritakan petualangan Blu bersama keluarga dan teman-temannya dalam hutan Amazon. Di tempat itu, Blu berusaha keras dalam beradaptasi dengan lingkungan dan alam yang sangat berbeda dengan keadaan perkotaan. Bahkan, karena satu dan lain hal, Blu dan keluarga besarnya harus berjuang mengusir para penebang liar demi mempertahankan kelestarian hutan. 

The Blu Family

Blu dan Jewel kini telah memiliki tiga orang anak, yaitu Carla, Bia, dan Tiago. Bersama-sama, mereka adalah keluarga kakatua biru yang bahagia. Mereka menikmati meriahnya pesta tahun baru di Brazil dengan teman-teman dekat mereka, yaitu Nico, Pedro, Rafael, Luiz si bulldog, dan sesama burung lainnya. Sementara itu, Linda dan Tulio pun telah menikah dan kini berada di  hutan Amazon untuk melepaskan seekor unggas ke habitatnya. 

Ketika Blu tengah menikmati menyiapkan makanan bersama anak-anaknya di dapur, Jewel tiba dan merasa prihatin. Ia merasa bahwa Blu dan ketiga anaknya terlalu lama hidup di kota sebagaimana burung peliharaan. Kemudian, sebuah siaran televisi menampilkan Tulio dan Linda yang mengabarkan bahwa mereka menemukan petunjuk keberadaan spesies blue macaw lainnya. Hal itu membuat Jewel sangat antusias. Ia pun mengajak Blu dan anak-anaknya untuk pergi ke hutan Amazon. 

Blu menemui Nico, Pedro, Rafael, dan Luiz yang tengah mengadakan audisi untuk karnaval. Ia mengabarkan rencana kepergiannya ke Amazon kepada teman-temannya itu. Setelah melakukan persiapan, Blu dan keluarganya siap untuk berangkat. Tiba-tiba, Rafael, Nico, dan Pedro datang dan menyatakan akan ikut bersama mereka. Maka, semuanya pun berangkat meninggalkan Luiz yang tidak bisa terbang. 

The Amazon Adventure

Bersama keluarga dan teman-temannya, Blu mengarungi perjalanan yang cukup jauh. Selama itu, Jewel terus mengajarkan anak-anaknya untuk lebih menikmati perjalanan dan belajar secara langsung dari alam di sekitar mereka. Bia, Carla, dan Tiago benar-benar menikmati perjalanan mereka dengan tingkah dan keusilan masing-masing. 

Di sebuah dermaga, kita menemukan kembali tokoh antagonis pada film Rio sebelumnya, yaitu Nigel. Kini, Nigel menjadi burung yang diperkerjakan oleh penghibur kaki lima. Tanpa sengaja, ia melihat Blu dan yang lainnya ketika mereka singgah di atap sebuah bangunan. Hal itu pun membangkitkan dendam terpendam dalam diri Nigel. Maka, ia memberontak dan melepaskan Gabi si katak beracun dan Charlie si trenggiling. 

Dengan dua rekan barunya tersebut, Nigel bergegas memburu Blu untuk membalas dendam. Sementara itu, dalam sebuah ruangan, seorang bos besar dari para penebang hutan menelepon anak buahnya. Ia melihat berita mengenai ekspedisi Linda dan Tulio dan memeintahkan anak buahnya untuk memburu keduanya. 

Rumah

Blu dan rombongannya pun sampai di hutan Amazon. Jewel sangat menyayangkan Blu yang masih bergantung pada alat seperti GPS. Mereka tiba di sebuah tempat yang ternyata menjadi habitat bagi spesies burung kakatua biru. Bahkan, Jewel sangat bahagia dan terharu karena di tempat itu pula ia bertemu dengan Eduardo, ayahnya. Eduardo sangat bahagia menyambut kembalinya putri dan cucu-cucunya dan mengajak semua burung untuk berpesta. 

Selain Eduardo, Jewel juga bertemu dengan kawan masa kecilnya yang bernama Roberto. Ayahnya sangat membanggakan Roberto yang menurutnya adalah burung muda kakatua biru sejati. Roberto sendiri terlihat sangat dekat dengan Jewel dan dengan mudah membuat anak-anak Blu mengidolakannya. Selain itu, Jewel juga bertemu dengan bibinya yang bernama Mimi yang langsung antusias dengan keberadaan trio Carla, Bia, dan Tiago. 

Tidak butuh waktu lama bagi Jewel dan anak-anak Blu untuk menikmati keberadaan mereka di tempat yang seharusnya. Jewel merasa kembali berada di rumah, sementara ketiga anaknya ternyata mampu beradaptasi dan terlihat sangat menikmati kehidupan mereka di alam bebas. Sayangnya, Blu merasa kesepian dan sedikit cemburu terhadap kedekatan anggota keluarganya dengan Roberto. Di tempat itu, Nico, Pedro, dan Rafael melanjutkan audisi mereka mencari bakat-bakat murni untuk pertunjukan. 

Para Perusak Hutan

Sementara itu, Nigel dan kedua rekannya terus membuntuti Blu dalam hutan. Nigel terus mencari cara untuk mendekati Blu dan mencelakainya. Ia menyergap seekor burung yang tanpa sengaja malah menempatkannya sebagai peserta audisi di hadapan Nico, Pedro, dan Rafael yang tidak mengenalinya. Lalu, Nigel yang memang multitalenta berhasil membuat ketiga teman Blu terkesan lulus dalam audisi tersebut. Nigel merasa senang karena ia mendapatkan kesempatan besar untuk melakukan balas dendam kepada Blu. 

Blu sendiri tengah mengikuti Eduardo yang hendak mengajarkannya menjadi seekor kakatua biru sejati. Tanpa sengaja, mereka melihat beberapa manusia melintas. Lalu, mereka mulai berdebat karena berbeda pendapat mengenai keberadaan manusia. Eduardo yang akhirnya mengetahui Blu dibesarkan oleh Linda semakin menganggap remeh pasangan anaknya tersebut. Melihat Jewel dan anak-anaknya sangat menikmati setiap aktivitas di hutan itu, Blu semakin merasa kesepian. 

Di sisi lain, Tulio dan Linda tanpa sengaja menemukan aktivitas pembalakan hutan. Tulio ingin menyelidiki diam-diam, tetapi Linda malah langsung menghampiri mereka sehingga menempatkan diri dalam bahaya. Tulio tidak mampu melawan para penebang hutan, sedangkan Linda yang melarikan diri malah mendapati  Bos Besar para pembalak itu telah berada di tendanya. Komplotan pembalak hutan itu pun menangkap dan mengikat keduanya pada sebuah pohon besar.

Sepakbola Burung

Keesokan paginya, Blu hendak membuat Jewel terkesan dengan mencari kacang brazil. Blu memang berhasil menemukannya, tetapi ia tanpa sengaja memasuki wilayah kakatua merah dan menimbulkan konflik. Eduardo memarahinya dan langsung memerintahkan Roberto untuk bertanding sepakbola burung demi memperebutkan kawasan pohon yang menjadi sumber makanan mereka. 

Pertandingan antara dua spesies kakatua itu berlangsung sengit. Roberto terus menerus menjadi pahlawan dengan mencetak gol. Namun, satu anggota tim Roberto cedera sehingga Eduardo terpaksa memasukkan Blu untuk menggantikannya. Sebenarnya, Blu sangat mahir dalam bermain sepakbola burung itu. Ia berhasil merebut, mempertahankan, bahkan menggiring bola sendirian melewati pemain-pemain lawan, dan mencetak gol. Sayangnya, gol itu justru bersarang dalam gawang kakatua biru. 

Kekalahan itu membuat Eduardo memarahi Blu habis-habisan. Lalu, Blu yang merasa muak berniat mengajak Jewel dan yang lainnya untuk pulang, tetapi Jewel merasa di situlah rumah mereka seharusnya. Mereka pun berdebat hingga Jewel meninggalkan Blu sendirian. Blu kemudian pergi mencari keberadaan Linda dan Tulio. Ia menemukan tenda mereka dan berniat mengucapkan selamat tinggal kepada semua kehidupannya di kota. Namun, Blu menemukan sesuatu yang tidak beres dan kembali mencari Linda. 

Perlawanan Penghuni Hutan

Blu menemukan Linda dan Tulio terikat pada sebatang pohon. Ia membebaskan mereka dan langsung mencari petunjuk lainnya. Linda dan Tulio bergegas menuju markas para pembalak untuk menghentikan mereka. Sementara itu, Blu melihat bagian hutan yang telah rusak akibat para pembalak liar dengan alat berat dan peledak. Blu hendak kembali memperingatkan para kakatua biru. Ia sempat menolong seekor burung anaknya saat seorang pembalak hendak merobohkan pohon yang menjadi sarang mereka. 

Tiba-tiba, Roberto memergoki Blu dan menuduhnya yang telah membawa para manusia itu. Namun, seorang pembalak mengemudikan alat berat membuat Roberto ketakutan hingga hampir terlindas. Blu menyelamatkannya dan meminta Roberto kembali lebih dulu untuk memperingatkan yang lainnya. Setelah mempelajari situasi, Blu menyusul Roberto dan berhasil membujuk Eduardo serta burung lainnya untuk mengusir para pembalak liar tersebut. 

Linda dan Tulio nekad menghadang alat-alat berat yang akan menggilas pepohonan. Anehnya, semua alat berat tersebut berhenti. Ternyata, Blu dan kawanan kakatua biru telah memenuhi pepohonan dan memulai perlawanan demi mempertahankan habitat mereka. Blu yang memiliki banyak pengetahuan tentang manusia dan peradaban mereka melakukan berbagai trik yang membuat para pembalak kewalahan. Para kakatua merah dan hewan-hewan lainnya pun bergabung dalam pertempuran. 

Pesta Hutan Amazon

Eduardo terjebak saat menuju ke sebuah traktor. Untungnya, Linda menghentikan sebuah traktor yang akan melindasnya. Tulio kemudian menyelamatkan Eduardo. Lalu, Bos Besar para pembalak menyalakan sumbu yang terhubung ke dinamit untuk meledakkan pepohonan. Blu mengetahui hal itu dan hendak membuang dinamit-dinamit tersebut ke langit. Nigel mendapatkan kesempatan dan mengganggu Blu sehingga mereka hampir tewas saat dinamit-dinamit tersebut meledak di langit. 

Nigel dan Blu mendapati diri mereka tersangkut di sulur pepohonan. Mereka bergulat satu sama lain sambil berusaha membebaskan diri. Dari kejauhan, Gabi menggunakan Charlie untuk menembakkan sumpit yang telah berlumur racunnya. Namun, sumpit tersebut justru mengenai Nigel yang menyambut ajalnya dengan sangat teatrikal. Gabi yang sedih berniat menyusul Nigel dengan menelan racunnya sendiri. Sayangnya, hal itu tidak terjadi karena Bia mengatakan bahwa Gabi bukanlah katak beracun. 

Nigel pun bangun hanya untuk mendapati dirinya lebih menderita karena cinta Gabi yang terlalu posesif. Di sisi lain, seekor anakonda tampak berbaring kekenyangan dengan perut menggelembung. Manusia terakhir yang berhadapan dengannya dan mungkin kini berada dalam perutnya adalah Bos Besar para pembalak hutan. Kini, hutan Amazon kembali aman karena pemerintah telah menetapkannya sebagai cagar alam. 

Dalam hutan, sebuah pesta berlangsung meriah. Blu memutuskan untuk menetap bersama Jewel dan anak-anaknya. Semua penghuni hutan bergembira merayakan kelestarian hutan mereka. Terakhir, entah bagaimana caranya, seekor burung mengantar Luiz untuk bergabung dalam pesta tersebut dan film ini pun berakhir.

FAQ Sinopsis Film Rio 2 2014

Trailer Rio 2 2014

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah penilai: 4

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *