Harry Potter adn The Half Blood Prince

Sinopsis Film Harry Potter and The Half Blood Prince 2009

Film Harry Potter and The Half Blood Prince membuka cerita dengan menampilkan suasana London yang kelam. Mendung tebal dan hitam menggelayut di atas kota. Sebagian awan tampak membentuk sesuatu yang mengerikan. Kemudian, beberapa asap hitam bergerak menelusuri kota dan membuat kekacauan. Mereka menerobos Diagon Alley menculik Olivander dari toko tongkat sihirnya, lalu merusak jembatan milenium dan pergi begitu saja. 

Dalam sebuah kedai di stasiun, Harry tampak sedang membaca koran. Albus Dumbledore tiba-tiba muncul di seberang rel kereta dan Harry segera menemuinya. Lalu, bersama-sama mereka melakukan teleportasi ke sebuah desa dan menemui seseorang bernama Horace Slaughorn. Albus rupanya sedang membujuk Horace untuk kembali mengajar di Hogwarts. Setelah melakukan beberapa pembicaraan, Horace akhirnya menerima tawaran dari Albus. 

Sumpah Tak Terlanggar

Albus Dumbledore langsung mengantar Harry ke The Burrow. Di situ, koper barang bawaan Harry dan burung hantunya telah menanti. Ginny, Hermione, Ron, dan Nyonya Weasley menyambutnya dengan gembira. Lalu, Harry menghabiskan malam dengan mengobrol bersama dua sahabatnya. Baik Ron maupun Hermione mengutarakan bahwa orang tua mereka sempat keberatan jika mereka kembali ke Hogwarts. Akan tetapi, Harry mengatakan bahwa dalam situasi saat ini, Hogwarts adalah tempat yang paling aman karena sosok Albus Dumbledore berada di sana. 

Di suatu tempat, Narcissa Malfoy dan Belatrix Lestrange menemui Saverus Snape. Cissa membujuk Snape untuk membantu Draco dalam memenuhi keinginan Voldemort. Namun, Belatrix mengatakan mereka tidak bisa memercayai Snape. Belatrix bahkan menantang Snape untuk melakukan sumpah tak terlanggar. Maka, Snape pun bersumpah akan melindungi, membantu, dan menggantikan peran dari Draco Malfoy untuk memenuhi keinginan Voldemort. 

Harry, Ron, Ginny, dan Hermione mengunjungi toko mainan milk Fred dan George Weasley. Di situ mereka tampak melihat-lihat sebelum Harry dan kedua sahabatnya keluar dan berjalan-jalan di Diagon Alley yang tampak suram. Saat memasuki toko sihir Olivander yang hancur, Ron melihat Draco dan ibunya sedang berjalan menuju suatu tempat. Lalu, mereka membuntuti kedua orang itu. Hingga tiba di sebuah toko mebel bernama Borgin & Burke. Mereka terkejut saat menemukan para pelahap maut juga berada di tempat itu. 

Dalam perjalanan menuju Hogwarts, Harry mengatakan pada Ron dan Hermione tentang kecurigaannya kepada Draco. Akan tetapi, dua sahabatnya itu berkata bahwa tidak mungkin Voldemort memilih anak manja seperti Draco menjadi pengikutnya. Harry yang merasa perlu mewaspadai Draco pun menyelinap ke dalam gerbong anak-anak Slytherin untuk memata-matai Draco. Sayangnya, Draco mengetahui hal ini dan menjatuhkan Harry ketika semua orang telah keluar dari kereta. 

Hogwarts Tahun Keenam

Harry beruntung karena Luna Lovegood menemukannya dengan alat pendeteksi hewan tak kasat mata. Ia menyingkap jubah gaib Harry dan membebaskannya dari kutukan Draco. Kemudian, mereka berdua menuju Hogwarts bersama-sama dan menjadi orang terakhir yang tiba. Harry segera bergabung dengan Ron dan Hermione aula besar. Lalu, Albus Dumbledore mengumumkan kedatangan Horace Slaughorn sebagai guru ramuan dan Profesor Snape yang akan mengajarkan pertahanan terhadap sihir hitam. 

Albus juga menambahkan bahwa kementerian mengirim para auror untuk memperketat penjagaan di Hogwarts. Hal itu untuk mengantisipasi bahaya dan memastikan keamanan seluruh warga Hogwarts dari Voldemort dan pengikutnya. Kemudian, Harry dan teman-temannya memulai hari-hari mereka di Hogwarts kembali. Atas saran dari Profesor McGonagall, Harry dan Ron mengikuti kelas ramuan. Profesor Slaughorn mempersilakan mereka memakai buku petunjuk dari ruang penyimpanan. 

Saat itu, Harry mendapatkan sebuah buku lama milik seseorang bernama pangeran berdarah campuran. Harry terkejut melihat buku itu memiliki banyak coretan dan tulisan tangan yang berisi keterangan dan instruksi tambahan. Lalu, Harry mencoba mengikuti instruksi dari keterangan-keterangan itu dan berhasil membuat ramuan sempurna sebagai tugas pertamanya di kelas Horace. Maka, Horace pun mengapresiasi Harry itu. Ia menghadiahkan ramuan keberuntungan kepada Harry. 

Kini, Harry dan Ginny telah menjadi senior di tim quidditch Gryffindor. Mereka sedang melatih anggota tim yang baru terpilih, termasuk Ron. Meskipun tampil cukup baik, Ron merasa sangat gugup dan kurang percaya diri. Maka, pada saat pertandingan, Harry memberi secangkir minuman kepada Ron dan mengatakan bahwa ia memasukkan ramuan keberuntungan di dalamnya. Setelah meminumnya, Ron menjadi bersemangat dan tampil sangat memukau dalam pertandingan tersebut. 

Misi dari Albus Dumbledore

Dalam perayaan kemenangan tim quidditch Gryffindor, semua orang menyorakkan nama Ron. Hermione merasa senang, tetapi ia tetap menyindir ramuan keberuntungan Harry. Lalu, Harry mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tidak pernah menuangkan ramuan keberuntungan pada minuman Ron. Sebaliknya, Harry menyindir Hermione yang sempat menggunakan mantra confundus untuk membantu Ron saat latihan. 

Kemudian, Harry dan Hermione menyaksikan seorang anak perempuan bernama Lavender Brown memberi Ron sebuah ciuman. Hermione yang cemburu meninggalkan ruangan dan Harry pun langsung menyusulnya. Di suatu sudut, Hermione mengusir Ron yang ingin mendekat, kemudian Harry menghiburnya. Harry pun mengakui ia merasakan hal yang sama ketika melihat kedekatan Dean Thomas dan Ginny. Di sisi lain, di balik segala euforia dan romansa itu, Draco Malfoy tengah menyendiri sebagaimana tindak-tanduknya sejak awal tahun ajaran. 

Profesor Dumbledore mengetahui Horace akan memiliki ketertarikan kepada Harry. Maka, ia pun meminta Harry mendekati Horace lebih jauh untuk mencari sebuah informasi. Albus mengatakan bahwa informasi itu berhubungan erat dengan Voldemort. Harry menjalankan misinya dan berhasil mendapat undangan dari Slaughorn untuk makan malam. Suatu hari, seorang teman mereka yang bernama Katie Bell mengalami kesurupan yang hampir mencelakakan dirinya. Untungnya, Hagrid datang dan mengamankan Katie. 

Profesor McGonagall meminta keterangan dari seorang teman Katie, Harry, Ron, dan Hermione yang kebetulan menyaksikan peristiwa itu. Harry mengungkapkan kecurigaannya kepada Draco, tetapi Snape membantahnya karena Harry tidak memiliki bukti. Harry menghadiri undangan makan malam profesor Slaughorn. Beberapa waktu setelah hari itu, Harry bahkan menghadiri sebuah pesta kecil yang diadakan oleh guru ramuan itu. Di situlah, Filch si penjaga sekolah memergoki Draco yang menyusup dalam pesta Horace. Sayangnya, Snape segera membawa Draco pergi dari tempat itu. 

Hadiah-Hadiah Maut

Harry mengikuti mereka diam-diam dan mendengar pembicaraan antara Draco dan Snape. Kemudian, ia pun menyimpulkan bahwa saat ini, Voldemort dan pengikutnya tengah merencanakan sesuatu dengan memanfaatkan Draco. Harry mendiskusikan hal itu bersama Lupin, Tonks, dan Mr. Weasley saat liburan Natalnya di The Burrow. Tiba-tiba, para pelahap maut menyerang tempat itu. Harry melihat Belatrix menampakkan diri dan tanpa pikir panjang ia mengejar pembunuh Sirius itu. Lalu, Ginny dengan nekat berlari dan menyusul Harry. 

Harry dan Ginny segera terlibat dalam pertarungan dengan para pelahap maut. Namun, Lupin, Tonks, dan Mr. Weasley tiba dan melindungi mereka. Gagal mendapatkan Harry, para pelahap maut melarikan diri dari tempat itu setelah sempat membakar habis The Burrow. Untungnya, tidak ada di antara mereka yang terluka. Semua anggota keluarga weasley juga baik-baik saja. Sejak kejadian itu, Harry diam-diam merasa bersalah dan berpikir kehadirannya akan membuat orang-orang di sekitarnya dalam bahaya. 

Kembali di Hogwarts pada suatu malam, Harry menyadari Ron berada dalam pengaruh ramuan cinta yang sangat kuat. Ia membawa Ron kepada Horace sehingga guru ramuan itu berhasil meracik obat untuk menetralisir dan menyadarkan Ron. Akan tetapi, saat ketiganya hendak minum untuk Ron tiba-tiba tergeletak tak berdaya. Untungnya, Harry menemukan sesuatu dan kembali menyelamatkan Ron. Keesokan harinya, Albus, McGonagall, Snape, dan Horace mengunjungi Ron di ruang medis Hogwarts. Harry, Hermione, dan Ginny juga telah ada di situ. 

Semua orang di tempat itu akhirnya menarik sebuah kesimpulan bahwa ada yang hendak mencelakai Albus Dumbledore. Pertama, sebelum kesurupan, Katie Bell berada dalam pengaruh mantra imperius. Ia hendak menyerahkan hadiah kepada Albus. Snape dan McGonagall mendeteksi bahwa terdapat kutukan dalam kalung hadiah yang dibawa oleh Katie. Berikutnya, minuman terakhir yang membuat Ron keracunan ditemukan di tempat Horace. Ternyata, Horace juga hendak menghadiahkan minuman itu kepada Albus Dumbledore. 

Masa Lalu Horace – Riddle

Meski demikian, Tidak ada yang menyalahkan Horace saat itu. Semuanya memahami bahwa seseorang telah menukar atau menyusupkan minuman beracun itu tanpa sepengetahuan Horace. Tiba-tiba, Lavender Brown datang dan marah saat melihat kedekatan Hermione dan Ron. Lavender semakin kesal dan segera pergi setelah Ron mengigau dan menyebutkan nama Hermione. Lalu, semua orang, termasuk Harry, pun pergi dan membiarkan Hermione menjaga Ron. 

Harry kembali menemui Dumbledore di ruangannya. Kali ini, Dumbledore menunjukkan memori dalam pensieve yang berisi kilasan lengkap antara Horace dan Tom Riddle. Dahulu, Tom Riddle merupakan murid Hogwarts yang sangat berbakat. Horace pun menyukainya sebagaimana ia menyukai Harry. Akan tetapi, Riddle muda memanfaatkan kedekatannya dengan Horace untuk menggali informasi tentang sebuah sihir terlarang. Saat itu, Riddle mengucapkan sesuatu yang tidak jelas dan Horace tampak memarahinya. 

Keluar dari Pensieve, Dumbledore mengatakan bahwa Horace telah memalsukan memori itu. Albus juga menduga bahwa informasi yang hilang itu merupakan kunci yang bisa membuat mereka mengalahkan Voldemort. Lalu, Albus Dumbledore meminta Harry untuk melakukan segala cara agar Horace menyerahkan informasi itu padanya. Keesokan harinya, Harry semakin mencurigai Draco setelah melihat reaksi putra Lucius Malfoy itu saat Harry berbicara dengan Katie. 

Harry membuntuti Draco hingga ke sebuah toilet dan mereka pun saling bertarung. Sebelumnya, Harry telah mempelajari sebuah mantra bernama sectumsempra dari buku ramuan milik pangeran berdarah campuran. Maka, Harry menggunakan mantra tersebut untuk menyerang Draco dan berhasil melukainya. Namun, Harry menyesal karena tidak menduga mantra itu akan menghasilkan kerusakan yang parah pada tubuh korbannya. Tiba-tiba, Snape datang, membiarkan Harry pergi, dan mengobati Draco. 

Sihir Terlarang

Dengan saran dan bantuan Ginny, Harry membuang buku milik pangeran berdarah campuran itu di ruang kebutuhan. Di situ juga, Ginny yang telah putus dari Dean memberi Harry sebuah ciuman. Setelah itu, Harry, memberi tahu Ron dan Hermione mengenai tugas dari Dumbledore untuknya. Harry ingat ia memiliki ramuan keberuntungan dan segera meminumnya hingga habis. Kemudian, Harry mengikuti intuisinya untuk menemui Hagrid dan dalam perjalanan, ia bertemu dengan Horace. Maka, mereka pun bersama-sama menuju tempat Hagrid. 

Setelah menemani Hagrid yang sedang berkabung atas kematian Aragog si laba-laba raksasa, mereka bertiga pun menghabiskan malam di pondok Hagrid. Di situ, Horace dan Hagrid minum sampai mabuk. Harry memanfaatkan kesempatan setelah Hagrid tertidur untuk menanyai Profesor Horace. Setelah beberapa waktu, Harry berhasil meyakinkan Horace untuk menyerahkan memori aslinya saat berbicara dengan Tom Riddle. Di tempat Albus, mereka pun mengetahui informasi penting itu adalah Horcrux. 

Horcrux merupakan sihir hitam yang dapat menyimpan pecahan jiwa dalam sebuah benda. Selama pecahan jiwa tersebut masih ada, pemiliknya akan selalu bisa kembali meskipun tubuhnya telah hancur. Selain itu, mereka juga menemukan fakta mengerikan bahwa Tom Riddle alias Voldemort telah memecah jiwanya menjadi tujuh bagian. Lalu, ia menyimpannya dalam benda-benda tertentu dan menjadikannya sebagai horcrux. Dua di antaranya adalah buku Diary Tom Riddle dan sebuah cincin milik ibu Tom. Harry mengetahui bahwa Albus sempat pergi untuk memburu horcrux-horcrux itu dan Albus mengetahuinya. 

Mengetahui bahwa horcrux adalah kunci untuk mengalahkan Voldemort hingga tidak bisa bangkit kembali, Albus mengajak Harry untuk memburu horcrux berikutnya. Setelah memastikan Harry berjanji untuk mengikuti setiap instruksinya tanpa bertanya, Albus membawa Harry ke sebuah gua di tepi laut. Mereka memasuki dan menemukan lokasi horcrux itu di tengah sebuah danau dalam gua. Lalu, Harry meminumkan cairan beracun yang menutupi horcrux itu kepada Albus. Harry merasa tidak tega melihat guru yang paling dikaguminya itu menderita, tetapi Dumbledore telah memintanya berjanji untuk menuruti semua perintahnya sehingga ia tidak memiliki pilihan lain. 

Kematian Albus Dumbledore

Kemudian, Harry mengambil horcrux yang berwujud liontin dari dasar tempat cairan itu berada. Berikutnya, ia hendak memberi minum air kepada Albus yang kehausan, tetapi sekelompok makhluk mengerikan muncul dari dasar danau dan menenggelamkannya. Namun, Albus Dumbledore telah bangkit dan menyelamatkan Harry. Ia memperlihatkan kekuatan sihirnya yang luar biasa dengan membakar semua makhluk itu beserta seisi danau. Mereka berdua segera kembali ke Hogwart dan tiba di atas sebuah menara. 

Harry ingin membawa Albus untuk mendapat perawatan di ruang medis. Akan tetapi, Albus malah menyuruh Harry untuk memanggil Snape dan mengatakan ia hanya memercayai Saverus Snape dalam masalah ini. Namun, mereka mendengar beberapa langkah menaiki menara dan Albus menyuruh Harry untuk bersembunyi. Draco Malfoy mendatangi tempat itu, menemukan Albus dan segera melucuti tongkat sihir pria tua itu. Dengan tenang, Albus menanyakan kepada Malfoy bagaimana ia bisa menyusupkan para pelahap maut ke dalam Hogwarts. 

Harry terkejut bahwa Albus mengetahui hal itu tetapi tidak mengatakan kepadanya. Kemudian, Draco menjelaskan bahwa ia menggunakan sepasang lemari pelenyap benda dan membuat jalur dari Hogwarts ke Burkin & Burke. Lalu, beberapa pelahap maut sampai di tempat itu bersama Belatrix Lestrange. Harry ingin bertindak, tetapi Snape telah berada di sampingnya dan memintanya untuk tetap diam. Maka, sementara Belatrix terus mendorong Draco untuk menghabisi Albus, Harry tidak bisa melakukan apa-apa.

Selanjutnya, Harry pun hanya diam saat melihat Snape telah bersama Draco dab para pelahap maut. Ia pun tak mampu berbuat sesuatu ketika Snape memberi kutukan kematian kepada Albus Dumbledore. Kepala sekolah Hogwarts itu terlempar dari atas menara dan jatuh ke bawah. Belatrix Lestrange menembakkan tanda pangeran kegelapan ke angkasa dan mulai mengacak-acak Hogwarts bersama para pelahap maut. Harry mengikuti mereka hingga ke pondok Hagrid dan melihat Belatrix membakar pondok itu. 

Sang Pangeran Berdarah Campuran

Harry yang semakin sedih dan marah menyerang Snape, tetapi Saverus Snape dengan mudah menghalaunya. Kemudian, harry menggunakan sectumsempra, tetapi lagi-lagi Snape mampu menangkis dan berbalik melumpuhkannya. Saat Harry tergeletak tak berdaya, Snape mendatanginya dan memberitahukan bahwa Harry telah menyerangnya dengan mantra yang ia ciptakan. Lalu, Snape juga memberitahukan Harry bahwa dirinya adalah pangeran berdarah campuran. Belatrix sebenarnya hendak membunuh Harry, tetapi Snape mengingatkan hanya Voldemort yang boleh melakukan hal itu. Mereka pun meninggalkan Harry sendiri di tempat itu. 

Harry berjalan kembali ke Hogwarts. Di situ, semua orang telah mengerumuni jasad Albus Dumbledore. Harry memeluk dan menangisi kematian Kepala Sekolah Hogwarts itu. Minerva McGonagall mengacungkan tongkat sihirnya ke langit sebagai tanda berkabung atas gugurnya seorang penyihir terhebat di Hogwarts. Setiap orang di tempat itu pun melakukan hal yang sama. Cahaya redup muncul dari setiap tongkat sihir yang berkabung. Lalu, cahaya itu semakin terang dan membuyarkan tanda kegelapan yang bersemayam di langit. 

Esoknya, Harry, Ron, dan Hermione berada di satu menara Hogwarts. Harry menyayangkan bahwa Albus meninggal hanya demi sebuah horcrux palsu. Ia pun menunjukkan liontin itu kepada Hermione. Di dalamnya, hanya terdapat sebuah surat. Seseorang berinisial R.A.B telah mencuri Horcrux itu dan meninggalkan pesan kepada Voldemort. Lalu, Harry mengutarakan niatnya untuk tidak akan kembali ke Hogwarts. Ia merasa harus melanjutkan apa yang telah dimulai oleh Albus Dumbledore. Ia bertekad untuk menemukan semua horcrux dan menghancurkannya.

FAQ Sinopsis Film Harry Potter and The Half Blood Prince 2009

Trailer Harry Potter and The Half Blood Prince 2009

Nilai rata-rata 1 / 5. Jumlah penilai: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *