mencuri raden saleh

Sinopsis Film Mencuri Raden Saleh 2022

Film Mencuri Raden Saleh bercerita tentang sekelompok anak muda yang mencuri sebuah aset negara. Aset tersebut adalah lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh. Namun, para pemuda tersebut tidak menyadari bahwa mereka telah masuk dalam jebakan seseorang hingga aksi pencurian tersebut menjadi berantakan. Setelah mengetahui oknum yang menjebak mereka, para pemuda itu pun melakukan serangan balasan dengan aksi yang brilian. 

Karakter-Karakter Muda

Pertama, kita akan berkenalan dengan Piko Subiakto. Piko adalah seorang mahasiswa jurusan seni rupa yang ahli melukis. Untuk mendapat penghasilan, Piko meniru lukisan-lukisan buatan pelukis terkenal dan menjualnya. Kedua, kita akan bertemu dengan Yusuf Hamdan alias Ucup, seorang trader cryptocurency, hacker, dan penjual barang-barang tiruan bermerek serta berkualitas tinggi. Selama ini, Ucuplah yang membantu Piko menjual lukisan-lukisan tiruan buatannya. 

Ketiga, seorang kurator wanita cantik bernama Dini. Dini adalah perantara yang menghubungkan Ucup dengan pembeli lukisan-lukisan buatan Piko. Karakter keempat adalah Sarah, pacar Piko yang tak kalah cantiknya dari Dini. Sarah adalah seorang atlet pencak silat andalan Indonesia. Bersama neneknya, Sarah menjalani kehidupan yang pas-pasan. Ia menjadi tulang punggung keluarga dan tengah mencari cara untuk mengatasi permasalahan tempat tinggalnya. 

Berikutnya, kita menemui dua bersaudara, yaitu Gofar dan Tuktuk. Gofar merupakan seorang mekanik dan Tuktuk yang sangat menyukai balap mobil liar adalah seorang driver handal. Gofar dan Tuktuk menyewa tempat milik Piko dan menjalankan bisnis bengkel mobil. Suatu malam, Tuktuk menggunakan mobil ayahnya untuk balapan. Karena mengalami masalah pada kopling, Tuktuk pun kalah dan kalah taruhan dalam jumlah yang cukup besar. Sebenarnya, masih ada satu karakter utama lagi yang bernama Fella. Namun, kita akan membahasnya saat tokoh tersebut memasuki cerita ini. 

Penangkapan Pangeran Diponegoro

Ayah Piko yang bernama Budiman selama ini mendekam di penjara akibat kasus pembobolan bank. Untuk membiayai pengacara yang akan membela ayahnya dalam sidang, Piko membutuhkan uang sebesar dua miliar. Di sisi lain, Ucup menemukan fakta bahwa Dini menjual lukisan buatan Piko dengan harga puluhan kali lipat lebih mahal. Maka, Ucup dan Piko berencana memanfaatkan hal itu untuk bernegosiasi ulang dengan Dini. Mereka berharap dapat melunasi biaya pengacara untuk Pak Budiman dengan menjual beberapa lukisan tiruan lagi. 

Ibarat gayung bersambut, Dini menawarkan sebuah proyek kepada Piko dan Ucup. Ia harus memalsukan lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro karya seorang maestro bernama Raden Saleh. Awalnya, Piko menolak karena ia takut akan mendapat hukuman penjara. Meniru lukisan karya Raden Saleh bukan sekadar memalsukan, melainkan membuat sebuah replika yang sangat mirip dan detail. Mendengar hal itu, Ucup langsung mematok harga sebesar dua miliar. Anehnya, Dini langsung menyetujui harga tersebut dan memberi batas waktu satu bulan bagi Piko untuk menyelesaikannya. 

Piko menjelaskan kepada Ucup bahwa lukisan buatan Raden saleh itu mengandung simbol-simbol tertentu. Selain itu, komposisi warnanya juga menampilkan perasaan emosional yang sangat kompleks. Maka, dengan keahliannya, Ucup melakukan peretasan dan berhasil mendapatkan data-data terakhir mengenai lukisan tersebut. Piko pun memulai pekerjaannya dengan fokus dan penuh totalitas. 

Tawaran Sang Mantan Presiden

Sarah, pacar piko, kerap merasa cemburu karena Piko terlihat lebih mementingkan sahabat dan kesibukannya ketimbang kekasihnya sendiri. Namun, Piko menjelaskan semua tentang proyek yangbl tengah mereka kerjakan saat ini dan membuat Sarah mengerti. Lukisan buatan Piko selesai tepat waktu. Bersama Sarah, Piko dan Ucup pun menemui Dini melakukan transaksi. Namun, Dini tidak datang sendirian, tetapi bersama mantan presiden yang bernama Permadi. 

Ternyata, Permadi adalah orang yang akan membeli lukisan Piko. Ia merasa puas dengan hasil kerja pemuda tersebut dan siap mentransfer pembayaran sesuai kesepakatan. Akan tetapi, Permadi memberi tawaran baru kepada Piko. Ia akan menaikkan pembayarannya menjadi 17 miliar jika Piko sanggup menukar lukisan buatannya dengan lukisan asli yang saat ini berada di istana negara. Piko segera menolak tawaran tersebut karena sangat berisiko. 

Sayangnya, Permadi mengancam akan membuat ayah Piko lebih tersiksa dalam penjara. Piko pun tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa menerima tawaran tersebut. Maka, Permadi memberi uang muka sejumlah 500 juta. Selain itu, sang mantan presiden juga mengatakan bahwa lukisan itu akan tampil dalam pameran koleksi negara di galeri nasional tiga minggu yang akan datang. 

The Heist Team

Piko, Ucup, dan Sarah pun segera membuat rencana. Piko merekrut Gofar dan Tuktuk sebagai kru karena membutuhkan keahlian mereka. Dua bersaudara yang membutuhkan uang itu pun bersedia dengan senang hati. Lalu, Ucup juga merekrut seorang gadis bernama Fella. Fella adalah mahasiswa kaya yang sangat cerdas, tetapi ahli bermain judi dan seorang negosiator ulung. Dengan kejeniusannya, Fella pun menutup semua lubang sekaligus merapikan rencana yang telah mereka buat. 

Setelah rencana dan persiapan mereka benar-benar matang sampai ke detail terkecil, Piko dan timnya pun mulai beraksi. Semula, rencana tersebut berjalan dengan lancar. Akan tetapi, pihak kepolisian yang telah lama mendapat laporan mengenai pemalsuan lukisan berharga berhasil memergoki aksi tersebut. Pihak kepolisian mencurigai adanya mobil yang sama persis dengan mobil pengangkut lukisan asli Raden Saleh. Kemudian, mereka melakukan penyergapan yang membuat Piko dan timnya harus segera melarikan diri. 

Piko, Ucup, Sarah, Gofar, dan Fella berhasil meloloskan diri. Sayangnya, polisi berhasil menangkap Tuktuk yang terperangkap dalam mobil. Karena ketakutan, masing-masing anggota tim mulai saling menyalahkan. Sementara itu, polisi menginterogasi Ucup, tetapi adik Gofar itu sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Kepolisian mengundang kurator istana negara untuk membedakan mana lukisan yang asli dan palsu. Ternyata, kurator tersebut adalah Dini. 

Dengan beralasan memerlukan prosedur khusus untuk menghancurkan lukisan palsu, Dini mengelabui pihak kepolisian. Ia menunjuk lukisan buatan Piko sebagai lukisan yang asli, dan membawa pergi lukisan Raden Saleh. Setelah menjenguk sang ayah di penjara, Piko menuju galeri nasional dan terkejut melihat lukisan buatannya terpajang di sana. Ia segera kembali dan mengabarkan hal itu kepada timnya. Kini, Mereka menyadari bahwa Permadi dan Dini telah menjadikan mereka sebagai umpan untuk mendapatkan lukisan asli buatan Raden Saleh tersebut. 

Kelicikan Permadi

Di penjara, Permadi mendatangi Budiman dan mengungkapkan kepada kita hal yang sebenarnya. Ternyata, Permadi melakukan setiap langkah untuk mendapat lukisan Raden Saleh itu berdasarkan rencana dari Budiman, ayah Piko sendiri. Permadi telah membayar pengacara untuk Budiman sesuai kesepakatan. Namun, ia mengingkari janjinya untuk mengintervensi hakim Mahkamah Agung sehingga kecil kemungkinan bagi Budiman untuk bebas dari penjara. 

Budiman mengancam akan mengungkap kebenaran tentang lukisan Raden Saleh, tetapi Permadi memberi ancaman balik akan memenjarakan Piko. Dengan demikian, meskipun sangat kecewa dan marah, Budiman tidak dapat berbuat apa-apa. Sementara itu, Piko dan timnya tengah memikirkan cara untuk membebaskan Tuktuk dari kepolisian. Akan tetapi, Tuktuk tiba-tiba menemui mereka karena polisi telah membebaskannya. 

Piko dan timnya yang telah kembali utuh pun menyiapkan rencana untuk membalas perbuatan Permadi kepada mereka. Memanfaatkan anak Permadi yang bernama Rama, Piko dan timnya berniat mencuri kembali lukisan asli Raden Saleh dari Permadi. Sarah bertugas mendekati Rama dan berhasil. Fella membangun sebuah event organizer untuk meng-handle pesta ulang tahun Permadi. Dengan begitu, Fella bisa menyusupkan seluruh anggota tim untuk memulai aksi mereka di kediaman mantan presiden tersebut. 

Piko dan Ucup menemukan lokasi lukisan Raden Saleh dalam sebuah paviliun di kediaman Permadi. Sayangnya, bom asap yang akan mereka gunakan sebagai pengalihan tiba-tiba macet. Maka, Sarah pun mengambil alih pimpinan aksi tersebut. Ia menyerang Rama dan membuat keributan dengan bertarung melawan pengawal Rama. Memanfaatkan pengalihan tersebut, Gofar mengaktifkan bom asap secara manual sehingga Piko dan Ucup berhasil kabur membawa lukisan Raden Saleh. 

Lukisan Lainnya

Seseorang bertopeng menyerang mobil Piko dan Ucup. Piko terkejut mendapati orang itu adalah ayahnya sendiri. Budiman meminta maaf kepada Piko karena terpaksa melakukan tindakan tersebut. Ia mengatakan bahwa Permadi telah menjebak mereka semua dan lukisan tersebut adalah satu-satunya harapan baginya untuk menyelamatkan diri. Budiman pergi membawa mobil Piko dan Ucup. Sementara itu, Ucup berusaha menenangkan Piko yang merasa kecewa dan putus asa. Tak lama kemudian, Fella datang dan menjemput mereka. 

Di tengah pelariannya, Budiman terkejut mendapati lukisan yang ada padanya bukan lukisan Raden Saleh. Ternyata, Piko dan timnya telah memasukkan lukisan Raden Saleh yang asli ke dalam mobil milik Fella. Mereka menempatkan lukisan lainnya dalam mobil mereka sendiri. Sementara itu, Permadi sangat marah saat mengetahui lukisan Raden Saleh hilang dari kediamannya. Ia segera memerintahkan seluruh anak buahnya untuk mencari pelakunya. 

Di akhir film, Dini mendatangi Piko dan timnya. Ia mengetahui bahwa merekalah yang telah mencuri lukisan Raden Saleh dari rumah Permadi. Namun, Dini bukan mengancam atau hendak menangkap mereka. Ia memberitahukan bahwa ada yang menawar lukisan tersebut dengan harga 10 juta dollar. Piko dan teman-temannya pun menyambut hal itu dengan gembira.

FAQ Sinopsis Film Mencuri Raden Saleh 2022

Trailer Mencuri Raden Saleh 2022

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah penilai: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *