Film Harry Potter and The Goblet of Fire merupakan sekuel keempat dari seri petualangan Harry Potter. Kali ini, Harry menghadapi berbagai bahaya akibat rencana licik dari Lord Voldemort dan para pengikutnya. Bahaya yang tidak hanya mengincar keberadaannya, tetapi juga mengancam setiap orang yang berada di sekitarnya.
Table of Contents
Pelahap Maut
Suatu malam, Harry melihat tiga sosok tengah membicarakan sesuatu di sebuah pemakaman. Mereka adalah Pettigrew alias Wormtail, Voldemort dalam wujudnya yang tidak sempurna, dan seorang laki-laki yang misterius. Lalu, seorang pria tua petugas pemakaman itu mencoba mengecek keberadaan sosok itu. Namun, Voldemort yang menyadari kehadiran petugas itu langsung menghabisinya.
Hermione membangunkan Harry dan menyebabkan semua yang seolah ia lihat sebagai mimpi itu pun sirna. Kemudian, Hermione meminta Harry untuk segera bersiap-siap sebab tidak lama lagi mereka akan berangkat. Saat itu, Harry, Ron, Hermione dan keluarga Weasley hendak menonton langsung pertandingan final piala dunia quiditch. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Amos Diggory dan anaknya, Cedric Diggory.
Saat mereka berkemah, Harry tidak bisa menutupi perasaan takjubnya terhadap keajaiban sihir. Lalu, ketika tim Irlandia memenangkan pertandingan dan menjadi juara dunia quidditch, semua orang bersukacita merayakan hal itu. Sayangnya, tidak lama kemudian, sekelompok orang melakukan serangan dan memorakporandakan perkemahan para pendukung pertandingan quidditch itu.
Keadaan yang berantakan itu membuat Harry terpisah dari kawanannya. Lalu, ia melihat seorang laki-laki misterius tengah menembakkan mantra dan membentuk sebuah simbol di langit malam. Simbol itu adalah tanda bagi para pengikut voldemort yang disebut dengan pelahap maut. Di tengah kegelapan dan sendirian, Harry tertegun menyaksikan hal itu hingga Ron dan Hermione datang dan menjemputnya.
Hogwarts Tahun Keempat
Harry terus memikirkan mimpinya dan kejadian pascafinal piala dunia quidditch itu selama perjalanannya menuju hogwarts. Atas saran dari Hermione, Harry pun menulis surat yang menceritakan semua itu. Lalu, ia meminta Hedwig, seekor burung hantu peliharaannya, mengirimkan surat it kepada Sirius. Tanpa terasa, mereka pun telah sampai di Hogwarts.
Ketika semua orang berkumpul di aula besar, Albus mengumumkan dan menyambut kedatangan para tamu istimewa di Hogwarts. Di antaranya, murid-murid sekolah sihir Durmstrang dan sekolah sihir Beauxbatons. Secara berurutan, tamu dari kedua sekolah tersebut memasuki aula besar dengan atraktif dan membuat semua orang terpukau. Kemudian Hogwarts juga menerima kedatangan seorang wakil dari kementerian, yaitu Mr. Barty Crouch.
Albus Dumbledore menyampaikan sambutannya dan memperkenalkan para tamu yang hadir saat itu. Ia mengumumkan bahwa tahun itu, Hogwarts menjadi tuan rumah penyelenggara Turnamen Triwizard. Durmstrang, Beauxbatons, dan Hogwarts adalah peserta tetap dari turnamen persaudaraan tersebut. Lalu, Barty Crouch menyebutkan pertaturan dan ketentuan yang berlaku dalam turnamen perebutan piala api itu.
Dalam kelas pertahanan terhadap sihir hitam, Harry dan teman-temannya mendapat bimbingan dari guru baru bernama Alastor Moody. Alastor Moody adalah seorang auror senior dan selalu berpenampilan sangar dengan satu mata palsunya. Pria berjulukan Mad Eye Moody itu mengajarkan tiga kutukan terlarang, yaitu imperius, cruciatus, dan avada kedavra yang merupakan kutukan kematian.
Mad Eye bahkan mempraktikkan kutukan-kutukan tersebut kepada seekor laba-laba kecil. Hasilnya, seisi kelas menjadi suram. Bahkan, Nevile Longbottom sangat ketakutan karena salah satu dari tiga kutukan itulah yang telah menewaskan ayah dan ibunya. Maka, Mad Eye pun memanggil Longbottom seakan hendak membuatnya lebih tenang.
Peserta Keempat
Albus Dumbledore menyatakan Turnamen Triwizard resmi dimulai. Peraturannya, setiap sekolah hanya dapat mengirim satu perwakilan dan harus berusia minimal 17 tahun. Setiap orang yang merasa layak dapat menuliskan namanya pada secarik kertas dan memasukkannya ke dalam piala api. Selanjutnya, piala apilah yang akan menentukan apakah pemilik nama itu layak atau tidak untuk mengikuti turnamen.
Kemudian, tiga nama telah terpilih untuk mewakili sekolah masing-masing. Mereka adalah Fleur Delacour dari Beauxbatons, Viktor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari Hogwarts. Akan tetapi, saat semua orang tengah meneriakkan dukungan pada jawara mereka masing-masing, piala api menyemburkan sebuah nama lagi, yaitu Harry Potter.
Suasana menjadi tegang. Albus berteriak memanggil Harry dan memarahinya, tetapi Harry juga sama sekali tidak mengerti mengapa piala api bisa menyemburkan namanya. Siapa pun yang belum berusia 17 tahun tidak dapat memasukkan namanya ke dalam piala. Oleh karena itu, semua mulai mencurigai Harry telah melakukan sesuatu agar namanya muncul sebagai peserta.
Ketika piala api telah memilih nama peserta, pemilik nama itu pun terikat dengan kontrak sihir. Berdasarkan hal itu, Barty Crouch mengatakan Harry tidak bisa mengundurkan diri. Turnamen Triwizard kali ini pun akan memiliki empat peserta. Dua orang di antaranya merupakan wakil dari Hogwarts, yaitu Cedric Diggory dan Harry Potter.
Turnamen Triwizard
Di ruang rekreasi asrama Gryffindor, Sirius menggunakan sihir untuk berkomunikasi dengan Harry melalui perapian. Ia berpesan agar Harry lebih berhati-hati dan selalu berada di dekat para sahabatnya. Sirius juga mengatakan bahwa saat ini ada yang tengah mengincar Harry. Selain itu, Sirius memberi tahu Harry tentang Igor Karkaroff, kepala sekolah Durmstrang, pernah menjadi pengikut Voldemort.
Saat turnamen semakin dekat, hampir semua siswa Hogwarts, termasuk Ron, justru menjauhi Harry. Mereka menduga bahwa Harry telah mencurangi piala api agar dapat mengikuti turnamen itu. Namun, berkat petunjuk Hagrid, saran Mad Eye, dan dukungan setia Hermione, Harry dapat menyelesaikan tantangan pertama dan mendapatkan sebuah telur emas.
Melihat perjuangan Harry dalam menghadapi seekor naga, teman-teman Harry menyadari betapa berbahayanya turnamen tersebut. Mereka yakin Harry bukan orang gila yang tidak tahu batasan sehingga memaksakan diri untuk menjadi peserta. Maka, teman-teman Harry pun luluh dan kembali mendukungnya.
Kemudian, salah satu tradisi dalam masa turnamen triwizard adalah pesta dansa. Kebetulan, pesta saat itu berlangsung pada malam Natal. Ron dan Harry sangat takjub saat melihat penampilan Hermione yang anggun dan menawan. Sayangnya, Hermione telah menjadi pasangan Viktor Krum yang terkenal. Hal itu membuat Ron merasa cemburu. Sementara itu, Harry pun tampak lesu saat melihat Cho Chang menjadi pasangan Cedric.
Kematian Barty Crouch
Turnamen triwizard terus berlanjut. Kali ini, berkat bantuan Cedric, Harry berhasil memecahkan petunjuk dalam telur emas miliknya. Ia pun mendapat bantuan Neville Longbottom untuk mengatasi masalah pernafasan dalam air. Selain itu, Harry mendapat pengakuan karena aksi heroiknya menyelamatkan Ron dan adik perempuan Fleur Delacour.
Setelah tantangan kedua itu, Harry, Ron, Hemione, dan Hagrid menemukan Barty Crouch telah meninggal. Mereka segera melaporkan hal itu kepada Dumbledore. Malamnya, Harry hendak menemui Albus, tetapi sang kepala sekolah tengah berbicara dengan menteri sihir. Maka, Harry pun memasuki ruangan dan tanpa sengaja masuk dalam pensieve milik Albus.
Di dalam pensieve tersebut Harry melihat memori Albus di masa lalu. Saat itu, Albus berada dalam ruang sidang. Tampak menteri sihir tengah menginterogasi Igor Karkaroff. Pria yang kini menjadi kepala sekolah Durmstrang itu menyebutkan nama seorang pengikut Voldemort, yaitu Barty Crouch Jr. Ketika wajah Barty Crouch Jr., terekspose, Harry melihat pria yang sama dengan yang berada dalam mimpinya.
Piala Api
Pada babak akhir turnamen triwizard, setiap peserta harus melewati labirin yang sangat kelam dan berliku. Siapa saja yang berhasil mendapatkan piala api di tengah labirin itu akan menjadi pemenang turnamen. Ketika keempat peserta berada dalam labirin, pintu masuk labirin itu menutup dengan cepat. Kini, Harry dan peserta lain harus mulai mencari jalan dalam labirin yang gelap dan penuh dengan hal mengerikan itu.
Krum yang berada dalam pengaruh kutukan imperius mulai menyerang peserta lainnya. Ia berhasil melumpuhkan Fleur. Harry menemukan Fleur dan mengirim sinyal agar ada yang segera menjemput gadis wakil dari Beauxbatons itu. Lalu, Harry mendapati Cedric berhasil membuat Krum pingsan. Menyadari hanya mereka yang tersisa, keduanya segera berlomba menuju lokasi piala api yang berada di depan mata.
Namun, Cedric mendapat insiden yang membuat dinding labirin hampir menelannya. Harry bergegas kembali dan menolong Cedric. Kemudian, kedua perwakilan Hogwarts itu sepakat untuk mengambil piala api bersama-sama. Akan tetapi, ketika tangan mereka menyentuh piala api itu, mereka justru berpindah ke sebuah tempat yang jauh dari Hogwarts.
Harry melihat tempatnya dan Cedric berada yang sama persis dengan tempat dalam mimpinya, yaitu sebuah pemakaman. Lalu, ia menemukan nama Riddle terukir pada sebuah batu nisan. Firasat buruk memenuhi benak Harry yang mengajak Cedric untuk segera kembali ke Hogwarts. Sayangnya, Cedric yang belum menyadari bahaya di depan matanya harus menerima kutukan kematian dari Wormtail dan tewas seketika.
Bangkitnya Pangeran Kegelapan
Ternyata, Voldemort dan pengikut setianya telah menantikan Harry di tempat itu. Wormtail menahan Harry dengan sihir dan mengambil darahnya untuk membangkitkan sang pangeran kegelapan. Voldemort kini telah memiliki fisik dan kekuatannya yang sangat mengerikan. Kini, Voldemort hendak melakukan hal yang telah lama diinginkannya, yaitu menghabisi Harry Potter.
Voldemort ingin melihat Harry menderita. Maka, ia pun menyerang Harry dengan berbagai sihir kutukan. Harry masih terlalu lemah untuk bisa melawan Voldemort sehingga harus menjadi bulan-bulanan. Namun, saat Voldemort menyerang dengan kutukan kematian, Harry menangkisnya. Harry terus bertahan sekuat tenaga, tetapi Voldemort terus menekannya. Di saat keadaan Harry benar-benar kritis, arwah dari ayah dan ibunya, juga Barty Crouch dan Cedric datang dan memberinya kekuatan.
Cedric berpesan agar Harry membawa jasadnya kembali ke Hogwarts. Kemudian, ketika para arwah tersebut menahan Voldemort, Harry mengambil kesempatan. Ia menggapai tubuh Cedric, merapal mantra pemanggil untuk portkey berbentuk piala api, dan menghilang dari tempat itu. Sekejap kemudian, Harry telah berada di lokasi terakhir turnamen dalam keadaan tersungkur dan memeluk tubuh Cedric.
Sorakan dan Tangisan
Penonton yang semula bersorak meriah pun berangsur-angsur membisu. Perlahan-lahan semua orang menyadari bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi. Sambil menangis histeris, Harry memberi tahu Albus yang telah berada di sampingnya bahwa Voldemort telah kembali dan Cedric telah mati. Alastor Moody segera membawa Harry pergi ke ruangan miliknya, menjauh dari semua orang.
Harry yang mulai tenang melihat keanehan pada diri Mad Eye Moody. Sebelum Harry menceritakan apa-apa, Mad Eye sudah menanyakan tentang orang-orang yang ada di pemakaman. Terkesiap, Harry pun menyadari bahwa Mad Eye adalah orang yang menyebabkan semua insiden selama ini.
Tiba-tiba, Albus mendobrak pintu, memasuki ruangan itu, dan menghajar Moody hingga menabrak dinding. Setelah itu, mereka melihat wujud di balik sosok Alastor Moody, yaitu Barty Crouch Jr. Dengan ramuan veritaserum dari Snape, Crouch Jr. pun mengakui semuanya. Ialah yang menaruh nama Harry dalam piala api. Selain itu, ia juga yang menukar piala api dengan sebuah portkey.
Untuk menjalankan aksinya itu, Crouch Jr. mencuri banyak ramuan polijus dari laboratorium milik Snape. Ia menyamar sebagai Mad Eye Moody. Setelah mengetahui keberadaan Alastor Moody yang asli, Albus memerintahkan Snape untuk membawa Crouch Jr. ke Azkaban.
Selamat Jalan Cedric
Menjelang libur akhir tahun, Albus dan semua orang yang berada di Hogwarts berkabung atas kematian Cedric Diggory. Dalam kesempatan itu, Albus juga mengungkapkan fakta bahwa Voldemort telah kembali. Kementerian sihir melarang keras tindakan Albus tersebut karena dapat menimbulkan kepanikan massal. Namun, Albus Dumbledore tidak ingin menodai kenangan Cedric dengan menyampaikan kebohongan.
Turnamen Triwizard telah berakhir. Akan tetapi, siapa yang menjadi juara telah tidak lagi menjadi masalah. Akhirnya, seluruh warga Hogwarts mengantarkan kepulangan para tamu dari Durmstrang dan Beauxbatons. Harry menatap semua orang dan perpisahan mereka dalam suasana yang kelam itu dari atas menara bersama dua sahabatnya, Ron dan Hermione.
FAQ Sinopsis Film Harry Potter and The Goblet of Fire 2005
- Yang manakah Film Harry Potter and The Goblet of Fire dan tentang apa ?
- Tahun Berapa Harry Potter and The Goblet of Fire Rilis ?
- Siapa Sutradara Film Harry Potter and The Goblet of Fire ?
- Siapa pemeran atau pemain Harry Potter and The Goblet of Fire ? Mereka adalah aktor aktris terkenal diantaranya
- Tergolong genre apakah film Harry Potter and The Goblet of Fire ? Film Fantasy, Film Jadul, Film Petualangan Paling Seru.