blade

Sinopsis Film Blade 1998

Pada tahun 1967, seorang wanita hamil mendapat penanganan medis dalam keadaan darurat. Para dokter menduga wanita tersebut mendapat serangan hewan buas dan berusaha menyelamatkan dirinya dan bayi dalam kandungannya. Mereka tidak berhasil menyelamatkan wanita tersebut, tetapi bayi laki-laki dalam kandungannya berhasil bertahan dan memulai kisah film berjudul Blade. 

Dunia yang Lain

Puluhan tahun kemudian, seorang lelaki dan perempuan memasuki sebuah klub malam. Klub tersebut berada dalam lokasi yang sangat tersembunyi. Sesampainya di sana, si lelaki sempat menikmati ingar-bingarnya pesta. Namun, ia mulai ketakutan saat tetesan-tetesan darah mendarat di telapak tangannya. Kemudian, ketika para pengunjung semakin antusias, si dj memberi isyarat dan langit-langit klub tersebut menyemprotkan cairan yang ternyata adalah darah. 

Lelaki yang memasuki klub itu pun menyadari ia tengah berada di sarang vampir dan sangat ketakutan. Ia berusaha melarikan diri, tetapi para vampir itu telah mengepungnya. Tiba-tiba, seorang lelaki berpakaian serba hitam berdiri di hadapannya dan membuat para vampir terdiam. Lelaki berpakaian serba hitam itu adalah Blade. Para vampir menyebutnya sebagai Day Walker. Tanpa basa-basi, Blade menghabisi setiap vampir yang ada dalam ruangan itu. Dengan senjata berpeluru perak dan sebilah pedang peraknya, tidak ada satu vampir pun yang bisa menghentikan Blade. 

Blade menancapkan seorang vampir bernama Quinn di dinding dan membakarnya. Lalu, ia membiarkan lelaki terakhir pengunjung klub itu hidup karena para vampir tidak sempat menggigitnya. Ketika petugas keamanan datang, Blade telah menghilang dari tempat itu. Adegan berpindah ke sebuah rumah sakit. Dua orang dokter tampak tengah melakukan proses otopsi pada jasad Quinn yang gosong. Akan tetapi, Quinn tiba-tiba bangkit dan menyerang kedua dokter tersebut. 

Deacon Frost

Salah satu di antara dua dokter itu adalah wanita bernama Karen. Blade tiba tepat waktu untuk menghajar Quinn, tetapi Quinn sempat melarikan diri memanfaatkan petugas keamanan yang datang dan malah menembaki Blade. Maka, Blade pun kabur dengan membawa Karen bersamanya. Seorang pria tua bernama Whistler menyambut Blade yang membawa Karen di markasnya. Ia mengomel karena Blade tidak seharusnya membawa orang lain ke tempat itu. Namun, Whistler tetap menuruti Blade untuk menyelamatkan Karen dengan menyuntikkan sebuah ramuan yang akan memperlambat proses mutasi darahnya menjadi vampir. 

Beberapa saat kemudian, Karen sadar dan mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang asing. Ia mengamati sekelilingnya dan melihat Whistler tengah menyuntikkan sebuah serum kepada Blade. Karen hendak kabur, tetapi Whistler dan Blade berhasil menghadangnya. Whistler menjelaskan peristiwa yang menimpa Karen, keberadaan para vampir, juga keberadaan dirinya dan Blade sebagai pemburu para vampir. Namun, Karen yang merupakan seorang dokter bersikap skeptis sehingga Whistler dan Blade mempersilakannya pulang. Whistler juga membekalinya dengan sebuah alat penyemprot berisi cairan bawang putih yang sangat dibenci vampir. 

Di sebuah tempat yang gelap, para petinggi komunitas vampir tengah mengadakan rapat. Salah satu di antara mereka bernama Deacon Frost adalah merupakan anggota dewan termuda dan sangat ambisius. Frost memiliki mimpi agar para vampir menguasai kehidupan di bumi dan menjadikan manusia sebagai budaknya. Akan tetapi, sebagian besar anggota dewan tidak menyetujuinya dan memilih untuk mempertahankan keadaan tanpa konfrontasi dengan manusia. Frost menjadi tak berkutik saar seorang sesepuh dewan bernama Dragonetti mengolok-olok dirinya yang bukan seorang vampir berdarah murni. 

Catatan Kuno

Karen sampai di apartemennya dan mendapati seorang petugas polisi yang datang untuk menanyainya. Namun, polisi tersebut hendak menyerang Karen. Untungnya, Blade yang tadi mengantar karen hingga depan apartemennya tiba-tiba datang dan menghentikan si polisi. Blade pun menjelaskan bahwa polisi memiliki sebuah tato yang menandakan bahwa ia adalah budak para vampir. Polisi tersebut berhasil melarikan diri, tetapi Blade membiarkannya. Blade bermaksud menggunakan polisi itu untuk menemukan klub lain milik Frost. 

Dugaan Blade benar. Ia membuntuti polisi bernama Krieger yang sekaligus pengantar stock darah itu dan menemukan tempat rahasia milik Frost. Di situ, Blade bersama Karen juga menemukan sebuah informasi yang sangat mengejutkan. Selama ini, Frost tengah meneliti sebuah catatan kuno tentang vampir. Dari catatan tersebut, Frost berniat membangkitkan La Magra atau dewa darah dan menjadikan dirinya sebagai vampir yang paling kuat. Sekelompok vampir terlatih tiba-tiba menyerang Blade yang saat itu tidak dalam kondisi prima. Untungnya, Whistler datang dan berhasil menyelamatkan Blade dan Karen. 

Di markasnya, Whistler menceritakan kepada Karen tentang Blade. Blade terlahir dalam kondisi setengah manusia dan setengah vampir. Ia memiliki semua kelebihan fisik para vampir dan mampu berjalan di bawah terik matahari. Namun, Blade juga memiliki rasa haus darah sebagaimana para vampir pada umumnya. Selama ini, Whistler memberi suntikan berisi serum secara teratur kepada Blade untuk menekan rasa haus darah tersebut. Ketika efek serum itu mulai menghilang, biasanya Blade akan melemah seperti kejadian terakhir yang juga melibatkan Karen. 

Serum

Di tempat lain, Frost dan rekan-rekannya sedang mengeksekusi seorang anggota dewan komunitas vampir. Kemudian, ia melanjutkan persiapannya agar bisa segera membangkitkan dan mendapat kekuatan dari La Magra. Sementara itu, Karen sedang melakukan eksperimen di markas Blade. Ia mencoba meracik formula yang dapat menetralisasi rasa haus darah vampir menggunakan darah Blade. Namun, ia justru menciptakan sebuah serum yang dapat meledakkan darah vampir. 

Tiba-tiba, Frost dan anak buahnya menyerang markas saat Blade sedang tidak ada. Ia menculik Karen dan meninggalkan Whistler yang telah mendapat gigitan. Blade tiba dan sangat sedih melihat keadaan Whistler. Ia tahu Whistler akan segera berubah menjadi vampir. Whistler sendiri meminta Blade untuk membunuhnya ketimbang harus menjadi vampir. Blade memberi Whistler sebuah senjata dan memintanya menggunakannya untuk bunuh diri karena Blade tidak sanggup melakukannya. Beberapa langkah setelah Blade meninggalkan Whistler, sebuah tembakan terdengar dan Blade yakin Whistler telah bunuh diri. 

Blade mempersiapkan segala perlengkapannya dan menyerbu markas Frost sendirian. Ia membawa serta beberapa tabung berisi serum buatan Karen. Blade langsung menghabisi setiap vampir yang ia temui di markas Frost. Ia mencoba serum Karen pada salah satu vampir dan vampir itu meledak. Namun, Blade malah mendapati sosok ibunya dalam sebuah ruangan di markas Frost. Ibunya itu kini telah menjadi vampir dan terkuaklah fakta bahwa dahulu Frost adalah orang yang menggigitnya. Tiba-tiba Frost dan anak buahnya datang dan melumpuhkan Blade yang sedang lengah. 

La Magra

Kemudian, Frost memasukkan Karen dan Blade ke dalam sebuah ruangan terpisah. Frost juga telah menahan 12 vampir berdarah murni dan membawa mereka, beserta Karen dan Blade ke sebuah kuil kuno. Ia bermaksud menggunakan darah dari 12 vampir itu serta darah Blade untuk melakukan ritual pembangkitan La Magra sang Dewa Darah. Frost memulai proses ritual itu dan berhasil mendapatkan kekuatan dari La Magra. Sementara itu, Karen berusaha menyelamatkan Blade dan menawarkan Blade agar menggigitnya untuk memulihkan kekuatannya. 

Blade telah memulihkan diri, tetapi ibunya tiba-tiba menyerangnya. Hal itu membuat ia tak memiliki pilihan selain membunuh sang ibu yang telah lama menjadi vampir. Lalu, Blade mencari Frost untuk membunuhnya. Setelah menghabisi para vampir anak buah Frost dengan mudah, ia pun berhadapan satu lawan satu dengan Deacon Frost. Blade memang kuat tetapi Frost yang telah mendapatkan kekuatan La Magra juga menjadi sangat kuat. Blade telah menebas dan memotong-motong tubuh Frost, tetapi kekuatan sang Dewa Darah selalu membuat tubuh Frost kembali utuh. 

Selain itu, Frost juga mampu bergerak dengan sangat cepat dan membuat Blade kewalahan. Maka, Blade pun mengingat serum buatan Karen yang sempat dibuang oleh Frost. Blade menemukan keberadaan beberapa tabung serum tersebut dan segera berusaha mendapatkannya. Kemudian, Blade menembakkan satu demi satu tabung tersebut hingga menancap di tubuh Frost. Setelah tabung serum terakhir tepat menghunjamnya, tubuh Frost mulai bereaksi, lalu meledak dan mengakhiri hidupnya. Kemudian, Blade mengajak Karen meninggalkan tempat itu. 

Di Moskow, Rusia, pada sebuah musim dingin di malam hari, seorang lelaki tengah bersama seorang perempuan di tempat yang sepi. Ternyata, lelaki itu adalah vampir dan ia hendak mengisap darah perempuan yang bersamanya. Namun, sebuah suara membuatnya berhenti tiba-tiba. Blade telah berada di tempat itu. Ia mencabut pedangnya, melakukan  tebasan, sekaligus mengakhiri film ini. 

FAQ Sinopsis Film Blade 1998

Trailer Blade 1998

Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah penilai: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *