creed

Sinopsis Film Creed 2015

Creed menceritakan seorang anak laki-laki dari petinju legendaris Apollo Creed. Kita sama-sama mengetahui bahwa Apollo Creed merupakan rival, pelatih, sekaligus sahabat baik dari Rocky Balboa. Kini, Rocky telah menjadi sosok petinju yang sama melegendanya dengan Apollo Creed. Sementara itu, Adonis yang merupakan putra dari Apollo, harus melalui masa lalu yang kelam dan menempuh jalan berliku demi mencari jati diri dan membangun masa depannya sendiri. 

Putra Petinju Legendaris 

Dalam sebuah lembaga pemasyarakatan, dua orang anak lelaki sedang berkelahi. Salah satu di antaranya memiliki postur tubuh yang jauh lebih kecil dari lawannya. Namun, ia memiliki nyali dan kekuatan seperti seekor singa. Dengan satu gerakan, ia berhasil membalikkan posisi dan menghajar lawannya habis-habisan. Untungnya, seorang penjaga bertindak cepat dengan mengangkat bocah bertubuh kecil itu lalu menjauhkannya dari kerusuhan yang terjadi. Jika tidak, nasib lawannya yang bertubuh besar mungkin akan lebih buruk dari sekadar babak belur. 

Adegan berpindah kepada seorang wanita yang mendatangi lapas tersebut. Wanita itu adalah Mary Anne, janda dari mendiang Apollo Creed. Ia hendak mengunjungi seseorang yang ternyata adalah si bocah bertubuh kecil yang tadi terlibat dalam perkelahian. Kemudian, Marry mengatakan sebuah fakta bahwa anak itu adalah putra dari Apollo Creed yang merupakan suaminya. Ia pun menawarkan diri untuk mengasuh si anak yang bernama Adonis itu. Maka, Adonis kecil pun menerimanya. 

Belasan tahun kemudian, Adonis telah tumbuh menjadi seorang pemuda. Ia berkerja di sebuah perusahaan dan baru saja mendapatkan promosi. Akan tetapi, ia malah mengundurkan diri karena merasa pekerjaan itu tidak sesuai dengan keinginannya. Lalu, ia mendatangi sebuah sasana milik keluarga ayahnya. Orang yang mengelola sasana itu adalah Tony Duke Jr. yang merupakan putra dari pelatih Apollo. Adonis mengatakan ingin menjadi petinju, tetapi Duke Jr. dengan tegas menolaknya. Alasannya, Duke Jr. tidak ingin Adonis bernasib seperti sang ayah. 

Namun, Adonis bersikeras untuk menjadi petinju. Ia bahkan menantang petinju di sasana tersebut dengan mobil mustang-nya sebagai taruhan. Seorang petinju bernama Kevin Grier menerima tantangannya, tetapi Adonis mampu mengalahkannya hanya dalam satu ronde. Kemudian, Adonis kembali menantang petinju lainnya. Kali ini, Danny Wheeler yang merupakan petinju terbaik di sasana tersebut menerima tantangannya. Danny yang memiliki rekor tak terkalahkan pun menunjukkan kelasnya kepada Adonis. Ia menjatuhkan Adonis dengan mudah. 

Murid Petinju Legendaris 

Di rumah, Mary Anne mengomeli Adonis yang pulang dalam keadaan muka bonyok. Sebenarnya, Marry Anne juga tidak menyetujui keinginan Adonis untuk menjadi petinju, tetapi ia tetap memberi petunjuk bagi putranya itu. Atas petunjuk dari ibunya itu, Adonis pun pergi ke Philadelphia dan menemui Rocky Balboa. Ia mengetahui Rocky adalah petinju legendaris yang pernah mengalahkan ayahnya. Adonis meminta Rocky untuk melatihnya menjadi seorang petinju. Namun, Rocky mengatakan bahwa ia telah berhenti dan enggan untuk berurusan dengan dunia tinju kembali. 

Adonis yang merasa Rocky tidak memberinya kepastian pun mendatangi sebuah sasana untuk mendaftar dan memulai latihan tinju. Pengelola sasana itu bernama Pete yang juga merupakan teman Rocky. Pete pun menerima Adonis. Di sisi lain, Adonis juga berkenalan dan mulai menyukai seorang wanita bernama Bianca. Bianca adalah penyanyi dan penulis lagu yang tengah meniti kariernya di dunia musik. Suatu ketika, Rocky mendatangi sasana milik Pete dan menemui Adonis. Setelah mempertimbangkan baik-baik, Rocky pun menerima Adonis sebagai muridnya. 

Selain Rocky, tidak ada yang mengetahui identitas asli Adonis. Dalam sasana Pete pun Adonis mendaftarkan diri dengan nama Donnie tanpa menyertakan nama belakang ayahnya. Maka, Adonis pun memulai rutinitasnya dengan berlatih bersama Rocky. Selain itu, ia juga memiliki hubungan yang semakin dekat dengan Bianca. Dalam satu kesempatan, Pete menawarkan agar Donnie alias Adonis melawan Leo Sporino, yang merupakan anak didiknya, dalam sebuah pertandingan resmi. Awalnya, Rocky menolak karena merasa Adonis belum siap, tetapi Adonis berhasil membujuknya sehingga menerima tawaran pertandingan itu. 

Membangun Reputasi

Rocky membawa Adonis ke sasana Front Street dan memperkenalkannya kepada orang-orang yang akan menjadi timnya. Di tempat itu pula, Rocky mulai melatih Adonis untuk mempersiapkannya melawan Leo Sporino. Menjelang pertandingan, Pete mendatangi Rocky untuk mengklarifikasi identitas Donnie sebagai putra dari Apollo Creed. Rocky tidak bisa membantahnya, tetapi Rocky meminta Pete untuk merahasiakan hal itu dari siapa pun untuk saat ini. Ia ingin Adonis membangun reputasinya sebagai dirinya sendiri tanpa bayang-bayang kebesaran ayahnya. 

Adonis pun bertanding melawan Leo. Saat itu, ia memakai nama Adonis Johnson. Awalnya, Adonis yang sempat merasa gugup karena belum berpengalaman harus kewalahan di ronde pertama. Namun, berkat instruksi dan motivasi dari Rocky, Adonis berhasil menjatuhkan Leo dan mengalahkannya pada ronde kedua. Sebagai pemula, Adonis meraih prestasi yang bagus. Kabar kemenangan Adonis mulai menyebar dalam dunia tinju. Sayangnya, ada yang menyebarkan  informasi mengenai identitasnya sebagai putra dari Apollo Creed. Hal itu menarik perhatian seseorang bernama Tommy. 

Tommy merupakan manajer dari petinju bernama Ricky Conlan. Adonis pernah menyaksikan berita bahwa Ricky akan melawan Danny Wheeler, tetapi batal karena Ricky telah membuat kericuhan saat konferensj pers. Tommy pun mendatangi Rocky dan Adonis untuk menawarkan pertandingan melawan Ricky Conlan. Ia meminta Adonis untuk menggunakan identitasnya sebagai putra Apollo Creed. Meskipun awalnya merasa keberatan, Adonis pun menerima syarat itu. Sebenarnya, Rocky merasa terlalu dini bagi Adonis untuk menghadapi Conlan, tetapi lagi-lagi putra sahabatnya itu berhasil membujuknya dan menerima tawaran pertandingan itu. 

Di tengah-tengah pelatihan, kondisi Rocky memburuk secara tiba-tiba. Ia mendapat diagnosis menderita penyakit kanker. Meski demikian, Rocky tetap melanjutkan tugasnya melatih Adonis. Bahkan, ketika Adonis mengkhawatirkan kondisinya, Rocky melontarkan kata-kata yang menyinggung Adonis. Merasa kesal, Adonis meninggalkan Rocky dan menemui Bianca. Namun, ia malah menghajar seorang penggemar Bianca yang membuat suasana hatinya semakin buruk. Akibatnya, Adonis harus mendekam dalam sel tahanan selama sehari semalam. 

Menghadapi Ricky Conlan

Rocky mendatangi Adonis dan meminta maaf karena telah menyinggungnya. Ia hanya menginginkan Adonis fokus mempersiapkan pertandingan besar pertamanya. Mereka berdua pun berbaikan dan melanjutkan kembali proses pelatihan itu bersama-sama. Sesekali, Adonis bahkan harus berlatih di rumah sakit ketika Rocky menjalani perawatan. Dalam jumpa pers, Conlan memprovokasi Adonis dengan latar belakangnya sebagai putra Creed. Hal itu memancing emosi Adonis, tetapi Rocky berhasil menenangkannya. 

Pertandingan antara Adonis dan Ricky pun berlangsung. Ricky Conlan membuat Adonis kewalahan di ronde pertama dan melukai pelipisnya. Namun, Adonis membalas dan memberi luka yang sama kepada Ricky di ronde kedua. Pertarungan antara keduanya pun semakin seru dan memanas. Adonis sempat mengungguli lawannya dengan teknik dan strategi dari Rocky sang pelatih. Akan tetapi, Ricky Conlan yang tangguh berhasil menghantam Adonis hingga terjatuh dan pingsan menjelang ronde terakhir.

Bayangan sosok Apollo Creed memenuhi benak Adonis dan menyadarkannya. Ia pun berhasil bangkit sebelum hitungan terakhir. Seorang tenaga medis memeriksa penglihatan Adonis yang mengalami cedera pada salah satu matanya. Melihat keteguhan putra Apollo itu, Rocky pun dengan cerdik melakukan sebuah trik sehingga tenaga medis tersebut mengizinkan Adonis untuk melanjutkan pertandingan. Conlan yang tengah melakukan selebrasi karena mengira dirinya sudah menang pun harus bertanding kembali. 

Seorang Creed

Pada ronde terakhir, Adonis menjadi sosok yang mengerikan bagi Conlan. Ia seakan memiliki kekuatan baru dan mulai mendesak Conlan ia menghujani Conlan dengan pukulan-pukulannya dan membuat lawannya itu kewalahan. Akhirnya, Adonis yang telah mengetahui kelemahan Conlan mendapat kesempatan dan meluncurkan sebuah pukulan keras yang membuat Conlan terjatuh. Sayangnya, Conlan masih mampu berdiri kembali sebelum pertandingan itu selesai. Para juri menetapkan Ricky Conlan sebagai pemenang berdasarkan selisih nilai. 

Adonis memang merasa kecewa karena kekalahan itu, tetapi ia tidak menyesal karena ia telah dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Meskipun memiliki kesan sebagai bad boy, Ricky Conlan merupakan petarung yang hebat dan sportif. Buktinya Conlan menyalami Adonis dan mengakuinya sebagai seorang petinju yang memiliki bakat dan potensi besar. Berkat kegigihan dan kemampuannya saat menghadapi Conlan, Adonis pun mendapatkan rasa hormat dari setiap orang sebagai dirinya sendiri. 

Seseorang menanyakan bagaimana perasaan Adonis mengenai keterkaitannya dengan sosok Apollo Creed yang legendaris. Adonis menjawab dengan berkata bahwa ia sangat mencintai ayahnya. Selain itu, Adonis juga mengungkapkan bahwa dirinya bangga menjadi seorang Creed. Lalu, film ini pun berakhir.

FAQ Sinopsis Film Creed 2015

Trailer Creed 2015

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah penilai: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *