inception

Sinopsis Film Inception 2010

Film Inception mengajak kita untuk menyinggahi suatu masa di mana manusia dapat melakukan dream sharing, yaitu berbagi mimpi. Saat itu, manusia telah menciptakan sebuah teknologi yang membuat sebuah mimpi bisa diakses oleh lebih dari satu orang. Melalui teknologi tersebut, beberapa orang dapat mengalami dan berbagi mimpi yang sama.

Ekstraktor

Dominic Cobb dan timnya merupakan seorang ekstraktor. Ekstraktor adalah sebuatan bagi sekelompok orang yang memanfaatkan dream sharing untuk melakukan pekerjaan berjenis spionase. Sederhananya, Cobb dan timnya mengambil ide atau informasi berharga dari seorang target. Mereka melakukan itu dengan cara memasuki alam bawah sadar si target. Dengan demikian, target tersebut tidak akan menyadari apa yang telah dialaminya karena ia merasa hanya sedang bermimpi.

Pada awal cerita, kita menemukan Cobb dan timnya tengah melakukan pekerjaan mereka. Mereka menargetkan seorang pengusaha kaya bernama Saito. Cobb dan timnya hampir berhasil mendapatkan ide atau informasi dari Mr. Saito, tetapi salah satu rekan Cobb yang bernama Nash berkhianat. Hal ini membuat Saito menyadari apa yang hendak dilakukan Cobb saat mereka bertemu dalam mimpi.

Selain itu, faktor utama yang menyebabkan kegagalan Cobb dan timnya adalah kemunculan seorang wanita bernama Mal. Mal adalah istri Cobb yang telah meninggal. Namun, Mal sering menampakkan diri dalam mimpi Cobb. Hal ini karena Cobb sendiri menyimpan proyeksi sosok Mal dalam ruang di alam bawah sadar yang mustahil dihilangkan, yaitu kenangan.

Setelah gagal melakukan pekerjaannya terhadap Mr. Saito, Cobb dan timnya bermaksud pergi dan melarikan diri. Namun, Mr. Saito justru menemuinya dan menawarkan sebuah kerja sama dengannya. Mr. Saito mengakui kehebatan Cobb dan timnya dan ia ingin menyewa mereka untuk melakukan sesuatu dengan target seseorang bernama Robert Fischer.

Tawaran Mr. Saito

Robert Fischer merupakan anak dari Maurice Fischer. Sementara itu, Maurice Fischer adalah pemilik perusahaan yang menjadi saingan Mr. Saito. Mr. Saito mengetahui bahwa Maurice akan mewariskan seluruh harta dan aset-asetnya kepada Robert. Maka, Saito menginginkan agar Cobb dan timnya menanamkan sebuah keyakinan kepada Robert untuk membubarkan perusahaan milik ayahnya.

Dengan demikian, perusahaan milik Maurice tidak akan menjadi saingan Mr. Saito lagi. Mr. Saito juga mengetahui masa lalu Cobb yang menjadi tersangka atas tindakan bunuh diri Mal. Maka, Saito berjanji akan menghapuskan status kriminal Cobb dan rekan-rekannya apabila Cobb bersedia menerima tawarannya dan berhasil melakukan pekerjaannya.

Cobb menerima tawaran Mr. Saito dan mulai mengumpulkan timnya. Saat ini, ia telah memiliki Arthur sebagai rekannhya. Arthur bertindak sebagai penyedia segala kebutuhan yang berhubungan dengan misi-misi Cobb dan timnya. Kemudian, seseorang bernama Eames yang ahli menyamar. Biasanya, Eames bertugas mencuri identitas orang dekat target dan menggunakan identitas tersebut untuk memengaruhi target.

Selain itu, Cobb juga memiliki rekan bernama Yusuf yang merupakan seorang ahli kimia. Yusuf bertugas menyediakan ramuan yang dapat membuat mereka tertidur dan memasuki alam mimpi yang sama. Sayangnya, Cobb telah kehilangan Nash yang merupakan seorang arsitek dan bertugas mendesain mimpi atau membangun alam bawah sadar yang akan mereka masuki bersama.

Arsitek Baru

Untuk itu, Cobb lalu menemui Profesor Stephen Miles, yang selama ini menjadi mentor sekaligus ayah mertuanya. Miles lalu merekomendasikan seorang gadis bernama Ariadne untuk memegang posisi arsitek dalam tim Cobb. Cobb meminta Ariadne menggambar sebuah labirin untuk mengetesnya. Cobb akan menerima Ariadne sebagai rekan jika gadis itu mampu menggambar labirin yang tidak dapat dipecahkan oleh Cobb. Tidak lama, Ariadne pun lulus dan bergabung dengan Cobb dan timnya.

Setelah itu, Cobb dan timnya mulai melakukan berbagai persiapan untuk misi mereka. Mereka berencana untuk memasuki alam bawah sadar Robert dan membawanya ke dalam mimpi lapisan ketiga. Rekan-rekan Cobb mulai melakukan pekerjaannya masing-masing. Cobb juga memberi beberapa masukan kepada Ariadne berkenaan dengan desain mimpi yang akan dibuatnya.

Totem

Sebelum melanjutkan, kita akan menyimak beberapa aturan dalam dream sharing. Pertama, lima menit dalam dunia nyata sama dengan satu jam dalam dunia mimpi. Kedua, seorang arsitek mimpi tidak boleh mendesain alam mimpi menggunakan seluruh aspek realita yang diketahuinya karena hal itu dapat menimbulkan kebingungan. Ketiga, dalam kasus biasa, mati dalam mimpi berarti terbangun dalam dunia nyata. Namun, dalam mimpi lapis ketiga, kematian berisiko melemparkan seseorang ke dalam limbo, yaitu alam bawah sadar tanpa batas yang berpotensi membuat seseorang lupa bahwa dirinya masih bermimpi.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi dan situasi misi mereka, Cobb menyarankan Ariadne membuat sebuah totem. Totem adalah benda yang akan menjadi penanda apakah seseorang berada dalam mimpi realita. Karena totem ini bersifat personal, setiap orang yang berprofesi sebagai ekstraktor biasanya memiliki totemnya masing-masing. Cobb sendiri memiliki sebuah gasing sebagai totemnya. Jika gasing tersebut berputar dan stabil terus-menerus, Cobb masih bermimpi. Namun, jika gasing itu berputar dan kehilangan keseimbangannya lalu berhenti dalam periode yang normal, Cobb telah bangun dan berada di dunia nyata.

Selain itu, jika sebelumnya mereka membunuh proyeksi dalam mimpi untuk membangunkan diri dan kembali ke realita, kali ini mereka menggunakan sebuah sentakan yang disebut dengan istilah kick. Setelah semuanya siap, Cobb dan timnya bersama Mr. Saito memulai misi tersebut. Mereka menyusup dalam sebuah pesawat yang mengangkut jasad Maurice. Robert Fischer juga menaiki pesawat itu sebagai penumpang.

Dari Sidney ke LA

Selama penerbangan itu, Cobb dan timnya, termasuk Mr. Saito dan Robert tertidur setelah menenggak minuman yang mengandung ramuan dari Yusuf. Mereka semua pun muncul dalam mimpi lapisan pertama, yaitu mimpi milik Yusuf. Cobb, timnya, dan Saito menemukan Robert dan menculik ahliwaris Maurice tersebut. Namun, sekelompok pasukan bersenjata tiba-tiba muncul dan menembaki mereka.

Ternyata, pasukan bersenjata itu adalah mekanisme pertahanan alam bawah sadar Robert. Mereka pun menyadari bahwa pesaing Mr. Saito itu juga menyewa jasa ekstraktor dan telah melatih Robert untuk memiliki mekanisme pertahanan dalam alam bawah sadarnya.

Dalam penyerangan tersebut, Mr. Saito terluka. Cobb mengatakan bahwa Saito tidak boleh mati dalam mimpi kali ini. Kuatnya ramuan pembius milik Yusuf menyebabkan mereka tidak akan terbangun mati kali ini, tetapi justru akan terpelosok ke dalam limbo.

Misi pun harus terus berlanjut. Dalam mimpi lapisan pertama itu, Eames menyamar sebagai paman Robert yang bernama Browning. Ia mengatakan agar Robert mempertimbangkan kembali keinginan ayahnya. Lalu, mereka kembali membius Robert Fischer dan masuk dalam mimpi lapisan kedua, yaitu mimpi milik Arthur. Kini, mereka telah berada dalam sebuah hotel, Cobb menemui Robert dan mengatakan bahwa Browninglah yang menculik Robert. Cobb juga meyakinkan bahwa ia adalah pelindung dalam mimpi Robert.

Sebenarnya, misi Cobb dan timnya hampir berhasil saat itu. Mereka pun kembali membius Robert dan masuk dalam mimpi lapis ketiga, yaitu mimpi milik Eames. Kini, mereka berada di sebuah rumah sakit pada musim dingin. Menurut rencana, Robert akan menemui proyeksi ayahnya di tempat ini, tetapi pasukan pertahanan alam bawah sadar Robert muncul kembali dan menyerang mereka.

Mal

Sementara itu, Yusuf yang mengemudikan van di mimpi lapis pertama mengalami kecelakaan. Dalam mimpi lapisan kedua, Arthur berusaha menghalangi pasukan alam bawah sadar Robert sambil mengatur timing untuk meledakkan dinamit yang dipasangnya di beberapa tempat. Dan, Eames tampak bersama Robert dalam mimpi lapis ketiganya. Namun, Mal tiba-tiba muncul dalam mimpi Eames dan langsung membunuh Robert. Cobb kemudian membunuh Mal dan merasa putus asa karena mengira misi mereka telah gagal.

Akan tetapi, Ariadne menemukan sebuah solusi. Ia mengajak Cobb untuk memasuki lapisan mimpi karena ia yakin mereka akan menemui Mal dan Robert dalam mimpi Cobb. Maka, Cobb dan Ariadne pun memasuki alam yang ternyata adalah Limbo. Lalu, Cobb pun mengungkapkan kisahnya dengan Mal pada Ariadne. Ariadne kemudian menemukan Robert dan memberinya sentakan sehingga Robert kembali terbangun dalam mimpi lapisan ketiga bersama Eames. Robert pun bertemu dengan ayahnya dan menangkap pesan sang ayah yang mengatakan agar ia menjadi dirinya sendiri dan mengikuti jalan hidupnya sendiri.

Arthur menemukan timing yang tepat dan meledakkan dinamitnya. Hal itu membuat seluruh alam mimpi mendapatkan sentakan sehingga semuanya, kecuali Saito dan Cobb terbangun kembali di alam mimpi pertama milik Yusuf. Saito tidak mampu bertahan dari lukanya. Cobb rupanya mengetahui hal ini. Oleh karena itu, Cobb memutuskan untuk menyusul Saito ke dalam limbo.

Dalam Limbo, Cobb bertemu dengan Mr Saito yang menjadi sangat tua. Ia lalu mengingatkan Saito mengenai misi dan perjanjian mereka. Kemudian, semua orang terbangun saat pesawat yang mereka tumpangi mendarat di bandaea Los Angles. Cobb berjalan keluar dari pesawat dan mendapati Profesor Miles telah menjemputnya. Ia lalu pulang dan melihat kedua anaknya.

Sebelum menemui anak-anaknya, Cobb memutar totem gasingnya untuk mengetahui apakah ia kini masih bermimpi atau telah berada dalam kenyataan yang sebenarnya. Akhirnya, kita akan melihat Cobb yang memeluk anak-anaknya dan meninggalkan gasingnya di atas meja.  Entah gasing tersebut akan berhenti atau terus berputar.

FAQ Sinopsis Film Inception 2010

Trailer Inception 2010

Nilai rata-rata 3.9 / 5. Jumlah penilai: 9

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *