The Great Wall adalah sebuah tembok raksasa yang berdiri kokoh di dataran Cina. Tembok tersebut menjadi salah satu keajaiban dunia yang bertahan paling lama. Pembangunan tembok itu memerlukan waktu 1.700 tahun dan melewati masa tiga dinasti, yaitu Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Ming. Berabad-abad lamanya The Great Wall melindungi Negeri Cina dari berbagai peristiwa berbahaya yang menjadi sejarah dan legenda. Kini, film The Great Wall membawa kita untuk menyaksikan bagaimana tembok raksasa itu menghadapi ancaman yang akan menjadi sebuah legenda.
Table of Contents
Tao Tieh
Sekelompok pemburu bayaran yang beranggotakan petarung-petarung dari berbagai bangsa tengah berada di dataran Cina untuk mencari sebuah benda misterius. Sayangnya, segerombolan bandit menyerang dan membuat mereka berada dalam keadaan yang sulit. Sialnya, saat bersembunyi dari kejaran para bandit, sebuah makhluk mengerikan menyerang dan menewaskan sebagian besar dari mereka. Keesokan harinya, William dan Tovar, dua orang yang masih hidup di antara kelompok pemburu bayaran itu harus kembali melarikan diri dari kejaran para bandit.
William dan Tovar terus melarikan diri hingga mereka terjebak dan tidak mampu melakukan apa-apa lagi. Di depan, sebuah tembok raksasa berdiri kokoh dengan banyak prajurit bersenjata lengkap. Di belakang, para bandit telah menantikan mereka. Akhirnya, William mengajak Tovar untuk menyerah kepada pasukan yang berada di balik tembok karena menurutnya pilihan itu akan membuat mereka memiliki peluang untuk bertahan hidup. Para bandit yang melihat pasukan di balik tembok menangkap kedua buruannya pun harus kecewa.
Di balik tembok, para pimpinan pasukan menginterogasi William. dan Tavor. Tidak ada yang memercayai William ketika ia mengatakan bahwa mereka hanyalah pedagang. Namun, seorang penasihat dan ahli strategi bernama Wang mengatakan bahwa mereka memang telah menghadapi serangan monster dan berhasil melukai monster tersebut. Tiba-tiba, pasukan tersebut mendapat laporan akan sesuatu yang menyerang tembok. Maka, mereka menghentikan proses interogasi kedua tawanan itu dan membawa mereka ke atas tembok karena mungkin saja orang-orang asing itu memiliki informasi yang berguna.
Dari atas tembok, William dan Tovar menyaksikan betapa canggihnya persenjataan pasukan yang telah menangkap mereka. Selain itu, mereka juga melihat betapa mengerikan ribuan makhluk yang menyerang tembok tersebut. Para pasukan penghuni tembok menyebut makhluk itu sebagai Tao Tieh. Dari atas tembok, penasihat Wang melihat lokasi Ratu Tao Tieh berada dan Jendral Shao segera menghujani ratu makhluk itu dengan bola-bola api. Namun, sekelompok Tao Tieh bertubuh besar dengan sigap melindungi sang ratu menggunakan selaput dari tubuh mereka yang ternyata dapat berfungsi sebagai tameng.
Dari Tawanan Menjadi Pahlawan
Setelah serangan itu, Ratu Tao Tieh mengeluarkan gelombang suara dari sirip di atas kepalanya seolah memberi suatu perintah bagi para pasukannya. Meski demikian, beberapa Tao Tieh telah mencapai bagian atas tembok dan menembus pertahanan dari pasukan berzirah hitam. Melihat situasi itu, William meminta tolong kepada seorang tawanan yang berasal dari bangsa mereka untuk membebaskan ia dan Tovar. Tawanan bernama Ballard itu melakukannya. Kemudian Will dan Tovar bukannya melarikan diri, melainkan membantu pasukan tembok tersebut menghadapi para Tao Tieh.
William dan Tovar melakukan pertarungan dengan keahlian individu dan kombinasi yang sangat baik sehingga mampu menghabisi beberapa Tao Tieh. Setelah para Tao Tieh mundur, pasukan penghuni tembok mengucapkan terima kasih kepada Will dan Tovar. Pasukan tersebut juga tidak menahan mereka, tetapi memberi mereka ruangan untuk beristirahat dan membersihkan diri. Keesokan harinya, para pasukan itu mengundang Will dan Tovar dalam jamuan makan. Mereka pun semakin kagum saat melihat keahlian memanah William meski menggunakan busur yang telah usang.
William dan Tovar akhirnya mengetahui bahwa pasukan itu adalah Ordo Tanpa Nama. Mereka menghuni tembok raksasa dan bertugas mengatasi serbuan Tao Tieh yang berlangsung setiap enam puluh tahun. Kemudian, William sering berinteraksi dengan seorang komandan perempuan berparas cantik bernama Lin. Meski seorang wanita, Lin bertugas memimpin pasukan berzirah biru yang merupakan pasukan berani mati. Di sisi lain, Tovar juga berkomunikasi dengan Ballard. Ternyata, seperti Will dan Tovar, Ballard juga pergi ke Cina untuk mencari benda bernama black powder.
Black Powder adalah serbuk yang dapat mengubah udara menjadi api. Sebenarnya, Ballard telah mengetahui di mana Ordo Tanpa Nama menyimpan benda tersebut. Alasan itu jugalah yang membuat Ordo tanpa nama menahan Ballard di dalam tembok. Mereka juga menganggap Ballard telah mengetahui begitu banyak informasi tentang kekuatan Kerajaan Cina. Akan sangat berbahaya bagi Cina bila Ballard sampai menyebarkan informasi tersebut ke berbagai kerajaan atau negara. Dalam tembok itu, Ballard melayani Ordo Tanpa Nama dengan mengajarkan mereka bahasa Inggris dan Latin.
Kematian Jendral Shao
Suatu malam, William, Tovar, dan Ballard berkumpul dan mendiskusikan beberapa hal. Ballard menunjukkan black powder yang merupakan buatan penasihat Wang. Kedahsyatan benda itu membuat Will dan Tovar merasa takjub. Ballard juga menyusun rencana untuk melarikan diri dari tembok tersebut dengan membawa black powder sebanyak yang mereka bisa. Di lain waktu, Will dan Tovar juga menghadiri pertemuan dengan penasihat Wang serta para pemimpin pasukan. Mereka merencanakan cara menundukkan Tao Tieh menggunakan batu magnet yang ditemukan di antara barang bawaan William.
Jendral Shao dan Komandan Lin mendapat laporan beberapa pasukan menghilang dan segera menuju lokasi di atas tembok. Tiba-tiba, beberapa Tao Tieh menyerang dan melumpuhkan pasukan yang datang bersama Shao dan Lin. Lalu, Jendral Shao dan Komandan Lin bekerja sama dan berhasil membunuh satu Tao Tieh. Sayangnya, mereka terlambat mengantisipasi serangan satu makhluk lainnya sehingga Jendral Shao harus mengorbankan dirinya demi keselamatan Komandan Lin. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Jendral Shao mengangkat Lin untuk menggantikan dirinya memimpin Ordo Tanpa Nama.
Dalam satu pertemuan, Komandan Lin dan penasihat Wang memikirkan cara untuk menggunakan batu magnet untuk melumpuhkan Tao Tieh. Lalu, Will menyarankan untuk menangkap satu ekor Tao Tieh dan melakukan percobaan terhadapnya. Lin dan Wang menyetujui rencana Will, tetapi Tovar memperingatkan Will tentang rencana mereka untuk melarikan diri. Namun, entah mengapa Will memilih tinggal untuk membantu Ordo Tanpa Nama. Para Tao Tieh kembali menyerang tembok raksasa. Mereka memanfaatkan kabut untuk menyelinap dan menghabisi pasukan ordo tanpa nama.
Penasihat Wang sempat mempersiapkan ramuan pembius pada senjata para pasukan, tetapi mereka tetap tidak mampu melumpuhkan makhluk tersebut dengan mudah. Melihat situasi pasukan dan keadaan, Will yang sempat merasa ragu pun membulatkan tekadnya untuk membantu. Ia terjun ke bagian luar tembok untuk mengamankan seekor Tao Tieh yang berhasil dilumpuhkan dan terpisah dari kawanannya. Ketika seekor Tao Tieh hampir menerkam Will, Tovar pun tiba-tiba datang dan menyelamatkannya. Lalu, kedua sahabat itu bersama-sama menghadapi makhluk ganas lainnya.
Pilihan William
Sekali lagi, kemampuan dan kerja sama William dan Tovar berhasil menghabisi para Tao Tieh yang menyerbu mereka. Namun, mereka tetap kewalahan menghadapi banyaknya makhluk ganas itu. Melihat kondisi Will, Komandan Lin memerintahkan pasukannya menggunakan black powder sehingga Ordo Nama pun berhasil memukul mundur para Tao Tieh. Meskipun terluka dan harus mendapatkan perawatan, William dan Tovar berhasil selamat. Lin menemui William dan mengatakan mereka berhasil menangkap seekor Tao Tieh berkat bantuan Will.
Kaisar mengira Ordo Tanpa Nama telah menemukan cara menjinakkan Tao Tieh. Maka, kaisar memerintahkan untuk membawa seekor Tao Tieh yang telah ditangkap ke istana. Penasihat Wang menyayangkan hal itu karena ia tidak mampu mempelajari Tao Tieh lebih lanjut, tetapi ia pun tak mungkin melawan titah dari kaisar. Beberapa waktu kemudian, Komandan Lin dan Penasihat Wang terkejut mendapati para Tao Tieh telah berhasil menembus benteng dengan menggali sebuah terowongan. Bahkan, para makhluk ganas itu menunjukkan tanda-tanda akan langsung menyerbu kota kekaisaran.
Sementara itu, Tovar marah kepada William. Ia menganggap Will telah melupakan tujuannya dan mengkhianatinya. Will berusaha memberi Tovar pengertian dan berharap mereka dapat melakukan hal yang benar. Namun, Ballard menjebak Will dan membuatnya pingsan tertimpa berbagai peralatan. Komandan Lin, penasihat Wang, dan para pemimpin pasukan sedang mendiskusikan cara mencegah para Tao Tieh agar tidak sampai ke ibu kota. Tiba-tiba, beberapa prajurit membawa Will ke hadapan mereka serta melaporkan bahwa Ballard dan Tovar telah melarikan diri membawa persediaan black powder.
Will hampir saja mendapat hukuman mati, tetapi seorang prajurit muda bersaksi bahwa kedua orang yang melarikan diri itulah yang telah menjebak William. Akhirnya, Komandan Lin memutuskan untuk menempatkan Will dalam penjara. Lalu, Lin bertekad menuju ibu kota kekaisaran secepat mungkin dan membunuh Ratu Tao Tie apa pun risikonya. Ordo Tanpa Nama juga membebaskan William. Penasihat Wang meminta Will untuk pergi jauh dan memperingatkan bangsa-bangsa lain makhluk ganas yang dapat mengancam kehidupan umat manusia. Akan tetapi, Will meminta senjatanya dan bertekad membantu mereka.
Akhir Teror Tao Tieh
Di ibu kota, kaisar yang ternyata masih anak-anak menjadikan Tao Tieh yang tertangkap sebagai tontonan. Akibatnya, ketika seseorang menjauhkan batu magnet yang melemahkannya, makhluk itu pun bangkit dan mengamuk. Ia memberi sinyal kepada kawanannya dengan sirip pada bagian atas tubuhnya. Ketika Lin dan pasukannya sampai di ibu kota, mereka telah terlambat. Tao Tieh telah membanjiri ibu kota dan memakan siapa saja. Lin melakukan perlawanan yang sengit dan berhasil menghabisi beberapa Tao Tieh. Namun, makhluk yang seakan tak ada habisnya itu pun membuatnya hampir terbunuh.
Untungnya, William tiba tepat waktu dan menyelamatkan Lin. Kemudian, mereka berhasil membuka jalan menuju istana. Bersama penasihat Wang, mereka menemukan kaisar dalam keadaan selamat. Sayangnya, kaisar tidak memiliki kebijaksanaan sehingga mereka harus kembali berjuang sendiri untuk mengatasi ganasnya para Tao Tieh. Menggunakan taktik dari penasihat Wang, mereka memanfaatkan keadaan saat para Tao Tieh memberi makan ratu mereka untuk melakukan serangan penghabisan. Akan tetapi, selain ganas, para Tao Tieh pun cerdas. Mereka memergoki pasukan Jendral Lin sehingga prajurit muda yang menolong Will harus mengorbankan diri demi menahan serbuan makhluk itu.
Berikutnya, penasihat Wang pun rela menjadi korban untuk membuka peluang bagi Lin dan William. Kini, sepasang kesatria itu tidak hanya menanggung harapan rakyat Cina, tetapi juga umat manusia. Mereka terus berusaha sekuat tenaga sehingga berhasil menjatuhkan peledak tepat pada posisi Ratu Tao Tieh. Maka, sebuah ledakan pun menewaskan sang ratu dan mengakhiri pergerakan sekaligus kehidupan para Tao Tieh yang tersisa. Sementara itu, William dan Lin berhasil selamat. Kematian Tao Tieh tidak hanya menyelamatkan rakyat Cina, tetapi juga umat manusia.
Perpisahan Lin – William
Berkat jasanya, Kaisar menghadiahkan William black powder dan pasukan yang akan mengantarkannya pulang. Akan tetapi, William lebih memilih untuk membebaskan Tovar yang menjadi tahanan di tembok raksasa. Semula, Tovar memang melarikan diri bersama Ballard. Namun, mereka menghadapi kesialan sehingga Ballard meninggal dalam insiden yang membuat black powder bawaan mereka meledak. Tovar yang tak tahu harus bagaimana pun kembali menuju tembok dan membiarkan Ordo tanpa nama menangkap serta memenjarakannya.
William mengucapkan perpisahan kepada Lin yang kini telah resmi menjadi seorang jendral. Lalu, ia menempuh perjalanan pulangnya bersama Tovar. Ketika Tovar bertanya apakah William yakin tidak ingin kembali ke sana, Will mengatakan bahwa sebenarnya ia sangat ingin kembali ke tembok itu. Will menatap sendu ke arah tembok raksasa yang menjadi markas Ordo tanpa nama itu, kemudian ia berbalik dan mengatakan bahwa ia lebih yakin Tovar tidak akan selamat jika menempuh perjalanan itu sendirian. Dari kejauhan, di atas megahnya tembok raksasa, Lin memandangi sepasang sahabat itu menjauh dan mengakhiri film ini.
FAQ Sinopsis Film The Great Wall 2016
- Yang manakah Film The Great Wall dan tentang apa ?
- Tahun Berapa The Great Wall Rilis ?
- Siapa Sutradara Film The Great Wall ?
- Siapa pemeran atau pemain The Great Wall ? Mereka adalah aktor aktris terkenal diantaranya
- Tergolong genre apakah film The Great Wall ? Film Action, Film Perang Paling Seru.