Blade Trinity

Sinopsis Film Blade Trinity 2004

Blade Trinity merupakan sekuel terakhir dari trilogi film Blade. Adegan awal film menunjukkan latar di sebuah gurun. Sekelompok vampir memasuki sebuah makam kuno yang sudah berumur 4000 tahun. Mereka bermaksud membangkitkan sesosok makhluk bernama Dracula. Meskipun salah satu dari mereka menjadi korban, mereka pun berhasil membangunkan Dracula yang kini muncul di hadapan mereka dalam wujud mengerikan. 

Kematian Abraham Whistler

Enam bulan kemudian, kita melihat Blade tengah menghajar dan menghabisi sekelompok vampir. Ia meledakkan sebuah markas vampir dan segera mengejar satu vampir yang melarikan diri hingga ke jalan raya yang ramai. Blade menembak buruannya dengan peluru perak, tetapi sosok itu tidak terbakar dan hancur. Ternyata, sosok itu adalah manusia yang menyamar menjadi vampir. Dari kejauhan, tampak seorang wanita merekam aksi Blade itu.  

Blade yang menyadari ada yang sedang berusaha menjebak dirinya pun segera meninggalkan tempat itu. Sementara itu, Danica Talos, wanita yang merekam aksi Blade menggunakan identitas anonim untuk mengirimkan rekamannya ke FBI. Agen Ray Cumberland dan Wilson Hale mendapatkan rekaman itu dan merasa memiliki bukti yang kuat atas aksi kriminal Blade. Mereka pun segera menuju markas Blade untuk menggerebeknya. 

Selain itu, Danica ternyata adalah satu di antara beberapa vampir yang membangunkan Dracula di awal film tadi. Kini, ia meminta Dracula alias Drake untuk menghabisi Blade yang selama bertahun-tahun telah menjadi ancaman bagi para vampir. Di tempat lain, seorang wanita tengah menggendong bayinya dan berjalan sendirian. Sekelompok vampir muda menyerangnya tiba-tiba. Namun, wanita itu justru menghabisi mereka semua. 

Para agen FBI dengan pasukan bersenjata lengkapnya telah sampai di markas Blade. Mereka langsung menyerbu dan membuat Blade serta Whistler yang hanya berdua saja kewalahan. Whistler kemudian menghancurkan komputer dan data-data mereka, lalu meledakkan markas itu bersama dirinya sendiri. Blade yang menyaksikan sahabatnya itu mengorbankan dirinya kembali menjadi sangat rentan hingga para pasukan FBI pun berhasil melumpuhkannya. 

The Nightstalker

Di departemen kepolisian, dua agen FBI yang memimpin penyerangan itu menginterogasi Blade. Blade mengatakan bahwa ia telah membunuh lebih dari seribu vampir dan manusia yang menjadi budak mereka alias familiar. Namun, dua agen itu malah menertawakan Blade dan menganggapnya sebagai seorang psikopat. Lalu, seorang psikiater bernama dr. Edgar Vance memasuki ruangan dan mengatakan ingin berbicara berdua dengan Blade. 

Tanpa sepengetahuan para agen FBI, Vance yang juga seorang familiar menyuntikkan obat penenang kepada Blade. Kemudian, ia menyatakan Blade memiliki gangguan jiwa dan akan memindahkannya ke sebuah fasilitas penanganan khusus. Vance juga telah memanggil satu tim untuk menjemput Blade yang ternyata adalah Danica dan orang-orangnya. Danica masuk dan mengejek Blade dengan mengatakan bahwa kini ia sendirian dan tidak akan ada yang menyelamatkannya. 

Namun, seorang pemburu vampir bernama Hannibal King menerobos masuk dan menghajar setiap vampir di tempat itu. Ia juga memberi serum yang dapat memulihkan kondisi Blade dan mengajaknya segera pergi dari situ. Blade dan Hannibal menghadapi para polisi yang ada dengan mudah, tetapi mereka tidak berhasil menemukan jalan untuk keluar. Lalu, Hannibal menyebut nama Whistler yang langsung membuat Blade tertegun. 

Sosok yang menanggapi panggilan Hannibal itu adalah seorang wanita bernama Abigail Whistler. Mereka bertiga melanjutkan pelarian dengan bantuan Dex yang menjemput mereka dengan sebuah van. Hannibal dan kawan-kawannya membawa Blade ke markas tim pemburu vampir mereka yang bernama nightstalker. Di situ, Blade berjumpa dengan anggota lainnya, yaitu Hedge dan Sommerfield serta anaknya yang bernama Zoe. 

The Dracula

Di tempat itu, Hannibal memberi tahu Blade bahwa Abraham Whistler sempat menemui mereka dan meminta The Nightstalker untuk membantu Blade. Blade pun mengetahui bahwa perempuan yang menolongnya itu adalah Abigail Whistler, putri dari Abraham. Abigail jugalah yang telah membasmi para vampir muda setelah menyamar sebagai seorang ibu-ibu dengan bayi palsu. Awalnya, Blade menganggap tim mereka hanya sekumpulan anak kecil. Namun, Hannibal mengatakan akan ancaman yang ada di depan mata, yaitu Dracula. 

Informasi dari Hannibal itu membuat Blade bersedia bekerja sama dengan nightstalker. Ternyata, Sommerfield juga sedang menyiapkan senjata berjenis biologis baru untuk mengatasi para vampir, tetapi belum sempurna. Hannibal lalu menyampaikan tentang tujuan besar para vampir yang selama ini sedang mereka cari. Blade kemudian menyarankan mereka untuk memakai cara lamanya, yaitu memburu target kecil untuk menangkap yang lebih besar. Mereka mulai mencari dan menghajar para manusia yang menjadi budak vampir hingga mendapat informasi ke Dr. Edgar Vance. 

Sayangnya, saat mereka sampai di tempat dr. Vance, Dracula alias Drake telah membunuhnya. Drake yang memiliki kemampuan berubah wujud sempat mengelabui mereka, tetapi Hannibal yang waspada berhasil membongkarnya. Lalu, Drake dengan mudah melukai Hannibal dan melarikan diri dari tempat itu. Blade langsung mengejarnya melalui jalanan dan permukiman sampai ke atap sebuah bangunan di mana Drake menjadikan seorang bayi sebagai sandera. Blade pun memilih menyelamatkan bayi itu sehingga Drake menghilang entah ke mana. 

Kembali di markas the nightstalker, Sommerfield menemukan sebuah lokasi yang mencurigakan milik para vampir. Tanpa membuang waktu, Blade dan Abigail segera menuju tempat itu. Mereka menemukan kenyataan yang mengerikan bahwa di tempat yang mirip dengan laboratorium itu, banyak sekali tubuh manusia yang sedang koma dan tengah diambil darahnya. Melalui seorang polisi yang juga budak para vampir, mereka pun mengetahui bahwa hal itulah yang menjadi tujuan akhir para vampir. Yaitu membangun semacam bank yang bisa memproduksi darah sehingga mereka tidak perlu lagi bersusah payah untuk memburu manusia demi mendapatkan makanan. 

Menyerang Markas Drake

Setelah menghancurkan tempat itu, Blade dan Abigail kembali ke markas dan mendapati Sommerfield, Dex, serta Hedges telah meninggal. Sementara itu, Hannibal dan Zoe telah menghilang. Baik Blade maupun Abigail mengetahui dengan pasti siapa yang telah melakukan hal itu. Maka, mereka pun bersiap untuk menyerbu markas Drake dan anak buahnya. Sebelum mereka berangkat, seorang laki-laki yang juga merupakan anggota nightstalker bernama Coulder mendatangi mereka. Ia menyampaikan sebuah oleh-oleh dari Sommerfield. 

Ternyata, Sommerfield telah berhasil menyempurnakan senjata yang ia sebut dengan daystar. Ia yakin senjata itu bisa membunuh Drake sekaligus para vampir yang ada di sekitarnya, tetapi ia tidak mengetahui apakah Blade akan ikut terkena efek itu atau tidak. Berbekal senjata tersebut, Blade dan Abigail segera menuju markas Drake. Sementara itu, Danica dan teman-temannya sedang menginterogasi dan menyiksa Hannibal. Sikap Hannibal yang sama sekali tidak serius membuat mereka semakin bernafsu untuk menyiksanya. 

Blade tiba-tiba masuk ke ruang interogasi itu dan menghajar semua vampir di sana. Ia juga membebaskan Hannibal yang langsung mencari perlengkapan dan senjata. Di sisi lain, Abigail berhasil menyelamatkan Zoe dan menghabisi banyak vampir dengan anak panahnya. Sementara Hannibal yang sepertinya sedang sial malah jatuh kembali ke tempat ia ditahan sebelumnya. Ia pun harus bertarung satu lawan satu dengang vampir kekar benama Jarco Grimwood. Meski cukup kewalahan, Hannibal berhasil menghancurkan Grimwood dengan memasukan sebuah bom ultraviolet ke dalam mulutnya. 

Kini, tersisa pertarungan antara Blade melawan Drake. Drake memiliki kekuatan dan kemampuan di atas para vampir lainnya. Setelah Blade mampu mengimbanginya dalam pertarungan menggunakan pedang, Drake yang kesal pun berubah ke wujud aslinya, yaitu sebuah monster yang mengerikan. Dalam wujud tersebut, Drake membuat Blade terpojok. Namun, Abigail menyerangnya dari jauh dengan anak panah yang telah dirangkai dengan daystar. Sayangnya Drake mampu mengantisipasi hal itu dan menangkap serta mematahkan anak panah itu. 

The Daystar

Drake hendak menghabisi Blade kembali, tetapi Abigail terus menembakkan panah kepadanya. Memanfaatkan terpecahnya perhatian Drake, Blade menyambar tabung berisi daystar dan menusukkannya ke dada Drake. Lalu, virus buatan Sommerfield itu pun bereaksi. Sementara Drake semakin melemah, semua vampir di tempat itu mulai terbakar dan hangus. Abigail dan Hannibal mengira Blade telah meninggal entah karena efek dari daystar atau karena kelelahan setelah bertarung melawan Drake. Maka, mereka pun pergi meninggalkan tempat itu. 

Agen Ray Cumberland dan pasukan FBI tiba di tempat tersebut menjelang pagi. Mereka tercengang menyaksikan para vampir yang perlahan-lahan berubah menjadi abu. Selain itu, mereka menemukan Blade yang terkapar sendirian. Beberapa waktu kemudian, adegan menunjukkan sebuah ruang otopsi dengan tenaga medis yang mengerumuni tubuh Blade. Namun, Blade kemudian bangkit, menyerang setiap orang di tempat itu, dan meloloskan diri. Kini, di luar sana, Blade tengah melanjutkan kegiatan rutinnya, yaitu berburu vampir. 

FAQ Sinopsis Film Blade Trinity 2004

Trailer Blade Trinity 2004

Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah penilai: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *