tulang belulang tulang 2024 cerita lengkap

Sinopsis Film Tulang Belulang Tulang 2024

Sebuah keluarga sedang mengadakan semacam upacara adat di sebuah pemakaman, hadirin menari dan menyanyi, jelas ini bukan upacara pemakaman. Upacara ini justeru menggali sebuah makam untuk diambil tulang belulangnya. Mami Late tampak sibuk memberikan instruksi kesana kemari, kemudian ia membersihkan tulang-tulang yang berhasil diangkat. Sementara itu Cian bertugas untuk mengambil bagian tulang terakhir yakni tengkorak dari tangan penggali makam. Ia kemudian memberikan kepada ibunya Mami Late. Kemudian ia bertugas untuk membagikan lepet secara merata pada seluruh tamu. Tulang Ucok tampak asik menari di tengah pesta upacara tersebut. Tulang Ucok adalah adik dari Mami Late dan paman dari Cian dan Alon yang introvert.

Sementara itu Papi Mondo datang terengah-engah karena badannya yang gembul, seorang pensiunan polisi yang merupakan suami dari Mami Late.

Mami Late tampak bergegas mengangkat telepon dari Opung Tio Lina yang juga sedang mengadakan pesta upacara di tepi danau toba.

Mangongkal holi

Mereka hendak melaksanakan upacara Mangokal Holi. Mangongkal holi merupakan sebuah tradisi dalam budaya Batak Toba yang mengandung makna “menggali tulang” atau “membuka makam leluhur.” Dalam tradisi ini, makam para leluhur dibongkar, dan tulang-belulang yang ada dipindahkan ke tempat baru yang lebih layak, seperti ke tugu marga. Ritual ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan bakti kepada para pendahulu.

Nah kebetulan makam dari yang mereka sebut Tulang Tua atau ayah dari Mami Late yang juga kakek dari Cian ada di Bandung. Rencananya tulang belulang tersebut akan dipindahkan ke tugu makam keluarga di dekat danau toba.

Koper Tertukar

Semua berjalan lancar dan tulang sudah masuk ke dalam koper. Mami Late, Papi Mondo, Cian, Aloi dan Ucok pun segera berangkat. Saat melewati X-Ray petugas bandara mengatakan bahwa barang bawaan tulang belulang tak boleh naik kabin, harus naik kargo.

Sesampainya di bandara tujuan, Ucok bertugas mengambil koper tulang di kargo. Namun Mami Late menduga bahwa itu bukan kopernya, dan benar saja kopernya ternyata tertukar dengan penumpang lainnya. Untungnya di dalam koper tersebut ada sepucuk surat lamaran pekerjaan dengan alamat yang jelas. Maka mereka berpikir bahwa koper tersebut pasti tertukar dengan orang tersebut.

Petualangan Mencari Koper

Papi Mondo mencoba menghubungi beberapa teman lamanya atau lebih tepatnya rekan polisinya dulu, namun sayang tak ada yang mengangkat. Karena gagal mencari bantuan transportasi akhirnya Mami Late menjual kalung mahalnya dan membeli mobil bekas L300. Dengan mobil itu mereka hendak pergi ke alamat yaang ada di dalam koper tersebut, sebuah desa yang amat terpencil.

Mami Late membawa mobilnya sedikit ugal-ugalan, hingga membuat penumpang lainnya ketakutan. Di tengah perjalanan mobil mereka terhenti oleh mobil lain. Mami Late tak mau mengalah, tak mau mundur untuk memberi jalan dulu mobil di depannya. Sementara mobil di depannya juga tak mau mundur. Yang membawa mobil di depannya adalah seorang wanita batak juga, dengan baju warna merah dan kacamata yang sama persis dengan Mami Late. Wanita tersebut dan Mami Late terlibat adu mulut, sama-sama tak mau mengalah. Hingga akhirnya suami wanita tersebut mau mengalah dan memundurkan mobilnya sendiri untuk memberi jalan pada Mami Late. Cian pun akhirnya menggantikan Mami Late menyetir mobil.

Berkali-kali Opung menelpon tapi tak ada satupun yang berani angkat. Sebenarnya acara Mangongkal Holi akan dilaksanakan pada hari itu juga, sehingga tak ada yang berani mengangkat.

Beberapa jam kemudian, mereka sampai di sebuah hutan, tiba-tiba muncul sesosok wanita di depan mobil mereka sambil memegang parang. Semua mengira itu hantu tapi ternyata bukan. Wanita aneh tersebut adalah ibu dari Uki, yang alamat rumahnya sama dengan alamat yang ada di koper yang tertukar. Wanita aneh tersebut justeru mengajak mereka semua untuk makan makanan yang wanita tersebut siapkan untuk Uki. Lantaran Uki tak kunjung pulang ia kesal dan menyuruh rombongan asing untuk makan di rumahnya sekalian.

Salah Koper

Saat semua orang menikmati makanan, datanglah Uki, kemudian terlibat cekcok kecil dengan emaknya. Emaknya bilang koper sudah ia buang di depan. Sontak semua orang beranjak menuju ke depan untuk melihat kopernya.

Namun apa yang terjadi, ternyata itupun bukan koper mereka. Di dalamnya ada vibrator dan beberapa kartu nama dan poster seorang caleg. Caleg itu tak lain adalah wanita angkuh yang mereka temui di jalan yang tak mau mengalah memundurkan mobilnya.

Nasib Sial Terus Berlanjut

Dari kartu nama dan poster yang ada rombongan menuju venue acara yang kebetulan juga diselenggarakan hari itu. Sesampainya di venue mereka pun bertemu dengan ibu caleg. Awalnya ibu caleg tak mau menukar koper lantaran masih kesal atas insiden sebelumnya. Namun Mami Late tak hilang akal, ia mengancam akan memviralkan sebuah foto dan alat vibrator jika tidak mau menukar koper. Tapi itupun belum berhasil, sampai pada ibu caleg mengetahui bahwa tulang Ucok adalah salah satu trio penyanyi favoritnya. Kemudian ibu caleg pun berubah menjadi baik dan mau memberikan kopernya, namun dengan satu syarat, Ucok harus tampil di salah satu acara kampanyenya.

Semua sudah terkendali, mereka pun segera menuju ke lokasi dimana Opung telah menunggu. Saat Opung menelepon, Ucok mengatakan bahwa sebaiknya upacara dilakukan esok hari karena masih ada kendala. Beruntung Opung setuju karena Ucok adalah anak kesayangannya.

Perampokan

Saat mereka beristirahat dari petualangan yang melelahkan, tak sadar 2 orang bersenjata tajam mendatangi dan merampok semua barang mereka termasuk mobil. Mereka semua diikat dengan tali di antah berantah yang jauh dari pemukiman. Pak Mondo ingat bahwa tak jauh dari situ ada pos polisi, maka mereka berlima pun menuju ke pos polisi dengan cara berjalan sedikit demi sedikit tanpa melepas tali pengikat.

Sesampainya di pos polisi, Pak Mondo memberikan laporan sambil sesekali mencoba meyakinkan polisi yang sedang bertugas bahwa ia mengenal atasannya. Sayangnya polisi tersebut mengabaikan dan meremehkan Pak Mondo. Sementara itu Mami Late mencoba untuk menggambar sketsa wajah dari para perampok, saat menyerahkan sketsa tersebut, polisi yang berhadapan dengan Pak Mondo tampak bergegas pergi dari mejanya meninggalkan pak Mondo.

Merasa diabaikan Pak Mondo mau nekat ke rumah temannya yang merupakan atasan polisi di kantor polisi tersebut. Namun sebelum sempat ia mulai berjalan, Cian menghentikan Pak Mondo, ia bilang papinya itu pernah pingsan karena kecapekan, sehingga tak mau papinya justeru akan menghambat perjalanan mereka. Saat diskusi itulah justeru penyakit jantung Papi Mondo kumat dan pingsan.

Mereka semua panik dan kebetulan ada warga yang membawa truk babi sehabis melapor juga. Akhirnya Papi Mondo dibawa ke UGD setempat untuk mendapat perawatan.

Tulang Pengganti

Sesampainya di rumah sakit, salah satu perawat mengenali Cian dan langsung membantu perawatan Papi Mondo. Perawat itu adalah Jamila, mantan istri dari paman Ucok.

Semua tampak lesu di ruangan rawat inap Papi Mondo, karena mereka gagal mendapatkan tulang tua dan sekarang malah Papi Mondo mendapat perawatan di rumah sakit. Tiba-tiba Mami Late mengingat perkataan Ucok, yang pernah menceritakan bahwa Ucok sering berpacaran di sebuah ruangan yang di dalamnya ada tulang belulang. Mereka berpikir untuk mengambil tulang-tulang itu dan mengganti tulang tua yang hilang, toh Opung juga tak akan bisa membedakannya.

Rencana pun dijalankan, Ucok, Cian dan Mami Late menuju ruang praktikum dan mereka berhasil mengambil tulang praktikum. Alon dan Ucok berhasil mengambil salah satu mobil ambulan yang ada di dekat UGD. Mereka berlima termasuk Papi Mondo yang tiba-tiba siuman juga ikut bergabung dalam pelarian itu.

Opung Yang Malu

Sial bagi rombongan tersebut, Alon yang membawa mobil itu tak tau bahwa ambulan itu remnya sedang blong dan mereka malah nyungsep. Suara mobil nyungsep itu ternyata terdengar oleh Opung yang sedang berjalan-jalan di sekitar pesta upacara. Mami Late pun menyerahkan tulang yang sebenarnya adalah tulang praktikum kepada Opung.

Dengan segera tulang tersebut dimasukkan dalam sebuah peti model rumah khas batak, dan akan segera dikuburkan bersama beberapa peti lainnya. Namun Cian tergerak untuk mengatakan sebenarnya lantaran tak mau tulang tua, tulang belulang kakeknya ada di luar sana dan tak terurus, yang seharusnya bersanding dengan tulang anaknya. yang lebih dulu wafat.

Meskipun Opung tau yang sebenarnya ia tak mau membatalkan upacara, ia akan malu jika acara yang menghabiskan banyak biaya tersebut gagal terlaksana.

Cian menghalangi dengan berbagai cara hingga ia sendiri masuk dalam liang. Kemudian Mami Late, Papi Mondo dan terakhir Ucok pun ikut masuk ke liang untuk menghalangi penguburan peti. Opung tampaknya tak punya pilihan lain selain membatalkan acara tersebut, cemoohan pun tak terhindarkan. Namun setidaknya semuanya sudah terbuka, semua sudah jujur termasuk Mami Late yang selama ini merasa hidup hanya sesuai keinginan Opung.

Tak lama setelah pesta bubar, datanglah rombongan polisi yang mengabarkan bahwa komplotan yang ternyata adalah bajing loncat sudah tertangkap. Barang bukti juga mereka kembalikan lengkap dengan koper berisi tulang belulang tua.

Mereka akhirnya menguburkannya dengan penuh khidmat dan keharuan.

FAQ Sinopsis Film Tulang Belulang Tulang 2024

Trailer Sinopsis Film Tulang Belulang Tulang 2024

Rate: 0.0 (0 raters)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *